Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Hindari Pakai Face Shield Tanpa Masker, Studi Ilmiah: Bisa Ditembus Virus

        Hindari Pakai Face Shield Tanpa Masker, Studi Ilmiah: Bisa Ditembus Virus Kredit Foto: Unsplash/Martin Kopta
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menjadikan masker sebagai salah satu rekomendasi utama untuk mencegah penularan virus Covid-19. Namun, kebiasaan menggunakan masker memberi rasa kurang nyaman bagi sebagian orang.

        Kondisi tersebut membuat masyarakat kemudian beralih menggunakan pelindung wajah berbahan plastik atau lebih dikenal dengan istilah face shield. Sayangnya, masyarakat beranggapan bahwa dengan hanya memakai face shield, virus akan terhalangi sehingga tidak perlu lagi menggunakan masker. Padahal, anggapan tersebut tidak tepat. Baca Juga: Riset Membuktikan, Masker Krusial untuk Cegah Covid-19

        Melansir dari healthline.com, para ahli medis mengatakan bahwa pelindung wajah berbahan plastik sekalipun tidak bisa memberikan perlindungan yang memadai dari paparan virus corona, virus yang diklaim menular melalui droplet. Face Shield akan berfungsi maksimal apabila digunakan bersama dengan masker, baik masker medis maupun masker kain. Baca Juga: Ayo Berhenti Pakai Masker di Dagu, Berisiko!

        Kepala Petugas Kualitas dan Kepala Petugas Medis untuk Perawatan Kesehatan Universitas Lowa, Michael B. Edmond, mengungkapkan bahwa face shield memiliki fungsi yang baik dalam mencegah tetesan (droplet) menyentuh area wajah, seperti hidung, mulut, dan mata uang menjadi tempat masuknya virus dan menimbulkan infeksi, "Pelindung wajah sangat baik dalam mencegah tetesan agar tidak bersentuhan dengan hidung, mulut, dan mata yang merupakan tempat masuknya virus untuk menimbulkan infeksi."

        Namun, hal itu tidak membuat face shield dapat berperan sebagai pengganti masker, melainkan hanya sebagai pelengkap perlindungan diri. Sebab, meskipun terhalang dari sisi depan, droplet sangat mungkin menembus melalui celah atau area terbuka di sekitar face shield. Hal inilah yang ditegaskan oleh asisten profesor klinis di Universitas of Alabama di Birmingham School of Medicine, JOy Henningsen.

        "Pelindung wajah plastik bekerja paling baik untuk melindungi pemakainya dari orang terinfeksi saat digunakan bersama masker," pungkasnya dikutip pada Jumat, 11 Desember 2020.

        Menguatkan pernyataan tersebut, sebuah studi ilmiah yang diterbitkan dalam Physic of Fluids oleh AIP Publishing menjelaskan bahwa efektivitas pelindung wajah akan menjadi maksimal hanya jika digunakan bersama masker. Paling tidak, masker melindungi area wajah yang tidak terhalangi oleh face shield, seperti bagian dagu.

        Henningsen menambahkan, studi lain yang dilakukan di Swiss menunjukkan bahwa orang yang memakai face shield dan masker tidak ada yang terkonfirmasi positif. Namun, sebagian orang yang hanya menggunakan face shield dinyatakan terpapar virus corona. Hasil penelitian ini menekankan bahwa face shield merupakan alat pelindung tambahan yang melengkapi fungsi masker.

        "Tidak ada terlalu banyak senjata untuk melawan virus corona. Semakin banyak perlindungan, semakin baik," tegasnya lagi. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: