Cendekiawan Nahdatul Ulama (NU) Ulil Abshar Abdallah, memberikan peringatan tegas kepada para buzzer pemerintah untuk tidak mengaitkan dirinya dengan Partai Demokrat.
Ia mengatakan bahwa dirinya sudah lama tidak berkecimpung di partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut. Baca Juga: Loyalis Partai SBY Soroti Kinerja Anies Baswedan, Kata Mereka...
“Saya tegaskan lagi, terutama kepada para para buzzer pemerintah dan kontributor Seword. Saya sudah lama tidak di Partai Demokrat,” cuitnya dalam akun Twitternya, Rabu (16/12/2020). Baca Juga: Langsung dari Cikeas, SBY Ikut Bersuara, Terus Minta Presiden Prancis...
Lanjutnya, ia mengatakan sikap dirinya kritis terhadap pemerintah bukan karena politik tertentu. “Kritik-kritik saya pada pemerintah tak ada kaitannya dengan afiliasi kepartaian. Mengkritik pemerintah tidak mensyaratkan afiliasi kepartaian,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa dirinya mengkritik bukan berarti sepakat dengan Front Pembela Islam (FPI).
“Walau saya kritis pada pemerintah, saya tetap anti dan tidak sepakat pada FPI dan kelompok-kelompok Islam kanan,” katanya.
“Wahai buzzer-buzzer pemerintah dan kontributor Seword, mengkritik pemerintah dalam menangani kasus FPI tidak berarti setuju dengan kelompok itu,” jelasnya.
“Cobalah berpikir jernih. Menjaga Pak Jokowi yang terbaik adalah dengan mengkritik kebijakan-kebijakannya yang salah dan kurang tepat. Bukan membela dan “apologetisme” yang berlebihan ala buzzer-buzzer politik,” tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil