Presiden RI ke-VI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menuliskan pesan kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron terkait pernyataannya tentang karikatur Nabi Muhammad SAW dan Islam. SBY meminta Macron untuk menghentikan penyebarluasan kartun nabi. Baca Juga: Anak SBY: Covid-19 Bikin Kehidupan Nelayan Makin Sulit
Pesan ini ditulis SBY di kediamannya di Puri Cikeas dan dibacakan oleh staf pribadi SBY, Ossy Dermawan dalam podcast yang diunggah di akun resmi SBY di Instagram, Youtube dan Facebook, pada Senin (2/11/2020) dini hari tadi. "Akhir Oktober 2020 ini, datang lagi berita buruk (bad news) dari Prancis. Amat disayangkan, benturan antar peradaban yang membuahkan kekerasan terjadi lagi di Perancis. Cerita lama kembali berulang," kata SBY.
Baca Juga: Kader Partai SBY Nyinyir ke Jubir Jokowi: Dompleng Penghargaan Anies
"Lagi-lagi, atas nama kebebasan (freedom) seorang warga Prancis dan kemudian dibela negaranya, dianggap telah menyakiti umat Islam. Akibatnya, sebagai bentuk perlawanan dari komunitas muslim, lagi-lagi, ada yang melakukan tindakan yang melampaui kepatutannya. Alhasil, siklus kekerasan-balas membalas terjadi lagi. Kalau hal begini terus berlangsung, kapan kita bisa ke luar dari lingkaran pertikaian ini? Kapan pula kedamaian dan harmoni benar-benar hadir dalam kehidupan antar bangsa?," tambahnya.
Menyusul insiden itu, sambung SBY, dunia kembali dibanjiri oleh pernyataan dari para pemimpin dunia, ada yang senada, tetapi ada pula yang amat berbeda. Secara eksplisit, hampir semuanya mengecam pembunuhan guru sejarah Prancis yang mempertunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada para muridnya. Juga, beberapa hari setelah itu, dunia kembali mengecam insiden penusukan yang terjadi di Nice, Perancis, yang mengakibatkan jatuhnya 3 korban jiwa dan sejumlah orang luka-luka. Termasuk pula kecaman terhadap penembakan seorang pendeta Gereja Ortodoks Yunani di Lyon. Diduga, aksi terorisme ini dilatarbelakangi oleh penyebaran karikatur Nabi Muhammad secara demonstratif di negara itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil