Pembangunan fasilitas infrastruktur dan pelayanan dasar wilayah perbatasan RI dengan Singapura dan Malaysia di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, sedang menggeliat. Masyarakat Bintan yang masuk dalam kecamatan lokasi prioritas pembangunan perbatasan mengaku mulai menikmati bantuan pembangunan jalan, puskesmas, rumah nelayan dan rumah guru.
Tim Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) yang dipimpin Kabag Humas Andri Idrawan hadir di Bintan untuk melakukan pengamatan sekaligus mendengar aspirasi terkait bantuan yang difasilitasi BNPP untuk masyarakat perbatasan tanggal 22-25 Desember 2020.
Baca Juga: Komisi X DPR RI Minta Masyarakat Lokal Harus Rasakan Dampak Positif Pembangunan
"Sejumlah bantuan yang difasilitasi BNPP dan sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat perbatasan Pulau Bintan adalah rehabilitasi pembangunan Puskesmas Kawal dan Puskesmas Tanjung Uban, pembangunan rumah guru, pembangunan jalan strategis desa Berakit, pembangunan 35 rumah nelayan di Desa Pengudang dan pemberdayaan ekonomi masyarakat nelayan," kata Andri dalam keterangan tertulisnya.
Sementara itu, Kabag Pengelolaan Perbatasan Kabupaten Bintan, Hasan mengatakan, infrastruktur jalan 1,6 kilometer di Desa Berakit yang dana pembangunannya Rp5 miliar dari bantuan pusat kini juga sudah dimanfaatkan para warga masyarakat. Dulu jalan ini, jalan tanah dan berbecek kalau hujan. Akibatnya warga kampung yang umumnya nelayan kesulitasn menjual hasil produksinya.
“Sekarang mereka sudah bisa merasakan manfaat dari kehadiran jalan ini,” kata Hasan.
Puluhan nelayan di Desa Pengudang, Kecamatan Teluk Sebong juga menyatakan rasa gembira karena sekarang bisa menempati rumah yang representatif.
Pembangunan 35 unit rumah nelayan ini difasilitas pemerintah yang menyiapkan dana 35 juta rupiah untuk setiap keluarga. Dana ini kemudian ditambah dengan dana milik para nelayan sehingga terbangun sudah rumah tinggal yang representatif.
Menurut Hasan, bantuan dana afirmatif memang sangat membantu pembangunan di wilayah perbatasan Pulau Bintan. Mewakili pemerintah dan masyarakat kabupaten Bintan, dia berterimakasih kepada BNPP karena telah membantu merealisasikan pembangunan fasilitas pelayanan dasar yang dibutuhkan masyarakat perbatasan.
“Kami juga berharap dana afirmatif tetap diberikan untuk melanjutkan pembangunan perbatasan di Bintan. Kalau hanya mengandalkan APBD, sulit untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat,” kata Hasan.
Salah satu warga bernama Christian Butong mengaku saat ini Puskesmas di Tanjung Uban semakin baik karena fasilitasnya cukup lengkap, baik dari segi fisik bangunan maupun dalam hal pelayanan.
Menurut Christian, dulu atap Puskesmas Tanjung Uban banyak yang bocor. Tapi sekarang sudah tidak lagi. Bahkan bangunan puskesmas sekarang menjadi lebih luas dan lengkap.
“Saya pernah rawat inap dua hari di sini, pelayanannya sangat baik dan nyaman,” kata Christian.
Salah satu pimpinan di SDN 003 Bintan Utara Azimin menjelaskan bantuan rehabilitasi rumah guru sudah dirasakan manfaatnya, setidaknya guru tidak lagi membutuhkan waktu yang lama dan menmpuh perjalanan yang jauh karena kini tinggal dekat sekolah.
“Hanya saya berharap dana afirmatif tetap disalurkan karena masih ada enam rumah dinas guru di sekolah ini yang kondisinya sudah memprihatinkan,” ujarnya.
Secara geografis, Kabupaten Bintan merupakan wilayah terdepan Indonesia yang berbatasan laut dengan Singapura dan Malaysia. Di Kabupaten ini ada empat kecamatan yang menjadi lokasi prioritas pembangunan perbatasan yang telah ditetapkan BNPP RI.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto