Televisi Milik Keluarga Bakrie Yakin TV FTA Masih Jadi Sasaran Utama untuk Beriklan
PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) pemilik dua stasiun televisi free-to-air (TV FTA), yakni tvOne (PT Lativi Mediakarya) dan ANTV (PT Cakrawala Andalas Televisi) yang sebesar 99 persen sahamnya dimiliki oleh PT Intermedia Capital Tbk ini meyakini hingga sekarang TV FTA di Indonesia tetap menjadi platform utama untuk beriklan.
"Hal ini tercermin dari nilai belanja iklan bersih secara nasional per akhir 2019 tercatat mencapai US$1,32 miliar dan diproyeksikan pada 2024 masih akan mampu bertahan sebesar US$1,29 miliar di tengah peningkatan belanja iklan melalui media internet,” kata Direktur Utama PT Intermedia Capital Tbk, Arief Yahya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (30/12/2020).
Sejauh ini, stasiun TV FTA milik keluarga Bakrie ini terbukti sukses dalam membidik pangsa pemirsa yang berbeda, tercermin dari segmen pasar tvOne yang didominasi pemirsa pria dengan rentang usia 35-55 tahun ke atas. Sedangkan, ANTV lebih dominan disaksikan oleh kalangan wanita yang memiliki rentang usia 45-55 tahun ke atas.
Baca Juga: Digugat Pailit, Ini Sejarah NET TV Stasiun Televisi Favorit Masa Kini
Manajemen VIVA optimistis bahwa recovery pertumbuhan ekonomi pasca penemuan vaksin Covid-19 akan berlanjut hingga tahun mendatang, sehingga belanja iklan bisa kembali bertumbuh. Laporan terakhir dari Media Partners Asia (MPA) juga memprediksi bahwa pertumbuhan belanja iklan di 2021 pada TV FTA platform akan meningkat 7,5 persen (y-o-y) menjadi USD1,2 miliar diikuti dengan pertumbuhan belanja iklan di sektor digital sebesar 31,1 persen (y-o-y) menjadi USD700 juta.
Secara umum, performa TV Share VIVA Group mengalami penurunan yang diakibatkan oleh kondisi new normal di masa pandemi Covid-19. Kendati tidak ada penayangan One Pride maupun One Prix, namun VIVA mengaku bahwa tvOne tetap menjadi TV berita #1.
Baca Juga: Stasiun Televisi Hary Tanoe Berhasil Jauhi Kejaran Stasiun Televisi Eddy Sariaatmadja
Ia mengakui bahwa dampak pandemi Covid-19 telah menekan bisnis perseroan, tercermin dari penurunan performaTV share ANTV. "Di awal pandemi Covid-19, sekitar Maret 2020, tv share kami sempat menurun sampai di bawah 8 persen," kata Arief.
Namun, jelas dia, penurunan tersebut tidak berlangsung lama dan kondisi ANTV mampu kembali pulih. "Tv share kami naik lagi di atas 9,5 persen," ujar Arief seraya menyebutkan bahwa ada hal menarik terkait market share atau revenue share ANTV yang justru berada di atas 10 persen. "Ini yang membuat power ratio kami sangat bagus, sekitar 120 persen," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri