Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Efek Pembubaran FPI, Pendukung dan Simpatisan Habib Rizieq Berani Balas Dendam?

        Efek Pembubaran FPI, Pendukung dan Simpatisan Habib Rizieq Berani Balas Dendam? Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik Ujang Komarudin meyakini akan ada efek dari pembubaran Front Pembela Islam (FPI), yang akan berbuntut panjang. Bahkan, menurut dia, sangat mungkin berimbas hingga Pilpres 2024 mendatang.

        Selain itu, alasan sederhana, kader dan simpatisan organisasi pimpinan Habib Rizieq Shihab cukup banyak. Baca Juga: Reaksi Santai Habib Rizieq FPI Dibubarkan: Sudah Tahu Arahnya Seperti Itu

        “Pilpres 2024 akan tetap hangat, karena kader dan simpatisan FPI itu banyak,” katanya, dilansir jpnn.com, Kamis (31/12/2020).

        Lebih lanjut, ia memperkirakan secara individu, simpatisan dan kader FPI tentu tidak akan diam dengan kondisi yang dialami saat ini. Baca Juga: Kasus Chat Mesum Rizieq Berlanjut, NU Tak Henti-hentinya Panjatkan Syukur: Alhamdulillah

        “Walaupun organisasinya dibubarkan, saya kira mereka secara individu-individu dan kelompok tetap jalan dalam perjuangannya,” katanya.

        Selain itu, ia juga mengatakan serangkaian peristiwa yang dialami FPI dan HRS belakangan ini, tentu cukup membekas pada para simpatisan dan kader FPI.

        Mulai dari tewasnya enam laskar FPI saat berhadapan dengan aparat, hingga Rizieq Shihab ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.

        Ujang juga tidak menampik kemungkinan adanya pihak-pihak yang menganggap bahwa FPI diperlakukan secara tidak adil.

        “Atas serangkaian peristiwa itu, FPI dan bisa saja sebagian rakyat akan berpandangan seperti itu (diperlakukan tak adil).”

        “Bisa saja FPI diperlakukan tidak adil dan dianggap sebagai musuh, padahal mereka juga bagian dari warga negara,” lanjutnya.

        Akan tetapi, Ujang sendiri enggan memastikan apakah langkah yang diambil pemerintah itu tepat atau tidak.

        “Soal tepat atau tidak, itu pemerintah yang tahu. Jika mengacu pada versi pemerintah, mereka tentu akan mengatakan tepat,” katanya.

        Tapi, Ujang meyakini, pemerintah mempunyai pertimbangan kuat sebelum membubarkan ormas Habib Rizieq Shihab itu.

        “Baik itu pertimbangan secara hukum, maupun secara politik,” ujar Ujang.

        “Pertimbangan politiknya, bisa saja kalau FPI tak dibubarkan, akan menjadi besar dan itu akan menjadi ancaman pemerintah di kemudian hari,” tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: