Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        AS Habis Dirongrong Pendukung Trump, Gak Nyangka China Kirim Doa Ini

        AS Habis Dirongrong Pendukung Trump, Gak Nyangka China Kirim Doa Ini Kredit Foto: AP Photo
        Warta Ekonomi, Beijing -

        China berharap situasi di Amerika Serikat (AS) membaik, khususnya di Washington D.C pasca kerusuhan yang terjadi kemarin. Ratusan pendukung Donald Trump menyerbu US Capitol dalam upaya yang menakjubkan untuk membalikkan hasil pemilihan umum dan membatalkan kemenangan Joe Biden.

        "China berharap orang Amerika dapat menikmati perdamaian, stabilitas, dan keamanan secepat mungkin," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (7/1/2021).

        Baca Juga: China Bagikan 100 Ribu Angpau Buat Rakyat, Jumlah Isinya Setara Rp42 Miliar!!

        Hua kemudian mendesak warga AS untuk merenungkan mengapa beberapa orang dan media di AS memberikan narasi yang berbeda tentang gejolak sosial di Hong Kong pada 2019, dengan apa yang terjadi di Washington D.C.

        “Kata apa yang mereka gunakan untuk Hong Kong? Kata-kata apa yang mereka gunakan sekarang? Media AS mengutuk insiden di AS, menyebutnya 'kekerasan', 'preman', 'ekstremis' dan 'aib’,” ungkapnya.

        “Kata-kata apa yang mereka gunakan untuk menggambarkan kerusuhan di Hong Kong? 'Pemandangan indah,' 'pejuang demokrasi', “ sambungnya.

        Sebelumnya, kepala Departemen Kepolisian Metropolitan Washington DC, Robert J Contee menyatakan, empat orang tewas dan 52 orang ditahan selama insiden penyerbuan US Capitol.

        Contee menjelaskan, 47 dari 52 penangkapan hingga saat ini terkait pelanggaran jam malam pada kemarinsore yang diterapkan Walikota Muriel Bowser. 

        Sebanyak 26 penangkapan melibatkan orang-orang yang ditangkap terkait penyerbuan gedung US Capitol. Beberapa orang lainnya ditangkap dengan tuduhan membawa senjata api tanpa izin atau terlarang.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: