Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Begini Konsep Pertamina Produksi Bensin Sawit

        Begini Konsep Pertamina Produksi Bensin Sawit Kredit Foto: Pertamina
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT Pertamina (Persero) telah memiliki rencana untuk memproduksi bahan bakar minyak (BBM) berbahan baku yang ramah lingkungan di masa depan. Sudah bukan rahasia lagi jika minyak sawit dapat diproses dan diolah menjadi berbagai jenis bahan bakar nabati pengganti bahan bakar fosil. Tidak hanya akan berhenti pada green diesel saja, minyak sawit juga akan diolah menjadi green gasoline (bensin sawit).

        Baca Juga: Pertamina Sukses Transfer Perdana Pertalite dari Kilang Cilacap

        VP Strategic Planning Refining and Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional, Prayitno mengatakan, pihaknya akan memodifikasi salah satu unit Kilang Cilacap, Jawa Tengah untuk mengolah 100 persen minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO). 

        Terdapat dua tahap produksi bahan bakar hijau (green fuel) pada kilang tersebut. Tahap pertama, akan mengolah CPO setara 3.000 barel per hari (bph) atau sekitar 477 kiloliter per hari. Tahap kedua, akan mengolah CPO setara 6.000 bph, yang artinya kapasitas akan meningkat dua kali lipat. Selain Kilang Cilacap, PT Pertamina juga akan membangun baru kilang untuk green energy di Kilang Plaju, Sumatera Selatan.

        "Kalau di Plaju ini bukan modifikasi, tapi kita rencanakan bangun baru biorefinery, kapasitas 20.000 bph dengan bahan baku CPO. Kalau dari sisi kioliter per harinya itu sekitar 3.180," ujarnya dalam 'Katadata Forum Virtual Series: Peluang Minyak Jelantah Sebagai Alternatif Bahan Baku Biodiesel', Kamis (07/01/2021).

        Dia juga menjelaskan, Pertamina sudah mulai melakukan uji coba mengolah CPO menjadi green diesel sejak Desember 2014, dengan komposisi minyak sawit sebesar 7,5 persen. Kemudian, pada Januari 2019 dilakukan kembali uji coba mengolah CPO menjadi green diesel di Kilang Dumai, Riau dan ditingkatkan porsinya menjadi 12,5 persen. Artinya, 12,5 persen CPO dicampurkan dengan bahan bakar fosil di kilang yang sudah ada. Lalu, pada Juli 2020 Pertamina sudah bisa mengolah 100 persen CPO menjadi green diesel di Kilang Dumai. "Tahun 2020 di Juli Alhamdulillah kita bisa mengolah 100 persen CPO menjadi green diesel. Produknya adalah D100," ujarnya. 

        Kemudian, dari sisi produksi green gasoline (bensin sawit), Pertamina telah melakukan uji coba di Kilang Plaju. Pertamina menginjeksikan turunan produk minyak sawit (RBDPO) sebesar 15 persen pada 2019, lalu pada 2020 naik menjadi sebesar 20 persen. Uji coba serupa menurutnya juga dilakukan di Kilang Cilacap dan berhasil di tingkat pencampuran sawit sekitar 13 persen.

        "Konsepnya sama, Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO)-nya dicampur dengan fossil fuel, diolah di kilang yang sudah kita punya," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: