Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        UGD RS Langsung Tutup Usai Ada Pasien Positif Corona

        UGD RS Langsung Tutup Usai Ada Pasien Positif Corona Kredit Foto: Antara/Image/Bianca De Marchi via REUTERS
        Warta Ekonomi, Sydney -

        Unit gawat darurat (UGD) sebuah rumah sakit di Sydney ditutup setelah seorang pasien dinyatakan positif Covid-19, menurut pihak berwenang Australia, Senin. Sementara itu, Kota Brisbane mewajibkan penggunaan masker di tempat-tempat umum.

        Seorang pria berusia 40-an pada Minggu (10/1/2021) dinyatakan positif terkena virus setelah datang ke Rumah Sakit Mount Druitt Sydney. Penemuan tersebut mendorong pihak rumah sakit menutup UGD-nya untuk pembersihan.

        Baca Juga: Australia Bakal Perbanyak Vaksin AstraZeneca, Ini Alasannya...

        Media melaporkan bahwa mobil-mobil ambulans dialihkan ke rumah sakit lain. Meskipun unit tersebut dibuka kembali pada Senin, pejabat kesehatan mengatakan, mereka akan menyelidiki pergerakan pria tersebut untuk melacak di mana dia tertular penyakit dan apakah kasus pria itu terkait dengan varian yang sangat menular yang pertama kali terdeteksi di Inggris.

        "Kami melakukan semua yang kami bisa untuk melakukan pengujian genom cepat untuk memahami di mana posisi virus ini dalam kaitannya dengan garis turunannya dan apakah itu memberi kami beberapa petunjuk soal penularan," kata kepala badankesehatan Negara Bagian New South Wales, Kerry Chant, pada konferensi pers yang disiarkan di televisi.

        Mengingat laki-laki tersebut dan anggota keluarganya yang lain dinyatakan positif setelah pukul 20.00 waktu setempat, mereka akan dimasukkan dalam penghitungan kasus virus corona resmi hari berikutnya. Dalam 24 jam hingga pukul 20.00 pada Ahad, tiga orang di Sydney dinyatakan positif, menurut Chant.

        Kasus tersebut merupakan satu-satunya penularan lokal di Australia pada hari itu. Berkat penutupan perbatasan dan kepatuhan yang luas terhadap aturan pembatasan sosial serta dengan program pengujian dan pelacakan yang agresif, Australia telah lebih berhasil daripada kebanyakan negara maju dalam mengelola pandemi.

        Total infeksi di negara berpenduduk 25 juta orang itu tercatat sekitar 28.600, termasuk 909 orang meninggal. Pekan lalu, Negara Bagian Queensland menempatkan Brisbane, kota terpadat ketiga di negara itu, ke dalam penguncian selama tiga hari setelah satu orang dinyatakan positif mengidap varian yang pertama ditemukan di Inggris.

        Penguncian dicabut pada Senin setelah negara bagian itu melaporkan tidak ada infeksi baru, meskipun pihak berwenang mewajibkan selama 10 hari bagi penduduk untuk mengenakan masker di tempat-tempat umum dalam ruangan, seperti pusat perbelanjaan. Sydney dan Melbourne juga mewajibkan penggunaan masker di tempat umum.

        "Ini hanya selama 10 hari dan semoga jika kita tidak ada penularanlokal selama 10 hari itu, kita dapat kembali seperti di seluruh Queensland," kata kepala pemerintahan Queensland, Annastacia Palaszczuk.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: