Sejumlah tokoh berpotensi menjadi pesaing Anies Baswedan untuk memimpin Ibu Kota DKI Jakarta. Meski Pilkada DKI sesuai UU Pilkada dilaksanakan setelah Pemilu 2024, namun muncul kecenderungan banyak figur yang bakal menjadi penantang Anies sebagai incumbent. Terlebih jika jadwal pilkada DKI berhasil dinormalkan menjadi 2022 melalui mekanisme gugatan di MK.
Kemunculan Mensos Tri Rismaharini (Risma) yang diisukan bakal didorong oleh partainya, PDIP mulai kelihatan 'bermanuver' memperkenalkan diri kepada publik dengan blusukan kontroversialnya.
Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA), Fadhli Harahab mengatakan peluang Risma menjadi penantang Anies di Pilkada DKI Jakarta bisa saja benar terjadi melihat gelagat politiknya.
Baca Juga: Rezeki Nomplok PNS! Jokowi Kasih Tunjangan Baru, Ini Besarannya
"Kalau pilkada jadi digelar 2022, kemungkinan Bu Risma menjadi penantang Anies, kalau pun dia dicalonkan, cukup besar. Apalagi sebelumnya, Risma memang digadang-gadang bakal ditarik ke Jakarta, setelah sukses membangun Surabaya," ujar Fadhli, Minggu (17/1/2021).
Selain Risma, Analis Politik asal UIN Jakarta itu menyebut sejumlah nama yang berpotensi menjadi penantang Anies. Dia mengatakan, masih di PDIP, sosok Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi juga memiliki peluang diusung PDIP. Hendrar dianggap cukup berhasil menyulap Kota Semarang menjadi daerah yang indah dipandang karena memiliki banyak perubahan.
Di luar PDIP, Fadhli menyebut di Partai Nasdem ada Anggota DPR RI bernama Ahmad Sahroni dan mantan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti. Manuver pasang baliho "bermimpilah setinggi langit, mumpung bermimpi gratis" itu disebut Fadhli menjadi indikasi kuat bahwa Wakil Ketua Komisi III DPR itu berniat menggapai posisi politik tertentu.
"Indikasi politiknya jelas, ada yang ingin dicapai Sahroni dengan manuver pasang baliho di DKI Jakarta, sekalipun dia membantah itu. Tetapi untuk cek ombak ya bisa saja," kata Fadhli.
'Crazy Rich' asal Priok itu pun diprediksi kuat bakal didukung partainya jika memang benar berniat menjadi kandidat di Pikada DKI mendatang. "Modal politiknya cukup besar. Potensi didukung juga sangat terbuka, karena beliau salah satu kader Nasdem yang loyal," tutur Fadhli.
Di samping itu ada sosok mantan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti yang diramal bakal ikut bertarung di Pilkada DKI Jakarta. Meski belum menyatakan sikap, tetapi melihat masifnya pemberitaan Susi Pudjiastuti di beberapa media massa nasional membuktikan kemungkinan itu. Meski Susi bukan kader Nasdem tapi tampaknya partai yang dipimpin Surya Paloh itu tengah 'kesemsem' dengan personal Susi.
"Bisa saja, karena beliau cukup populer. Modal politik punya. Tinggal bagaimana beliau meyakinkan parpol untuk mengusungnya. Kedekatan beliau dengan beberapa tokoh parpol bisa jadi kunci, jalan menuju ke sana," terang Fadhli.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: