Keinginan para korban gempa di Sulawesi Barat bisa dikunjungi Presiden Jokowi, terkabul. Tak sekadar datang, Jokowi juga membawa kabar bahagia bagi para korban gempa. Selain kasih sembako, Jokowi akan membantu biaya pembangunan rumah yang rusak. Ini bukan sekadar janji surga, tapi ini konkret.
Kemarin, hari kedua Jokowi berkunjung langsung ke daerah bencana. Senin (18/1), Jokowi terbang ke Kalimantan Selatan, mengecek langsung wilayah yang terdampak banjir. Kemarin, giliran Sulawesi Barat yang dikunjungi Jokowi.
Terbang ke Sulbar, Jokowi berangkat lebih pagi, dibanding saat mengunjungi Kalsel. Sekitar pukul setengah 8 pagi WIB, Jokowi bersama rombongan sudah lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta. Ia memasuki pesawat kepresidenan Indonesia-1 dengan menenteng jaket hitam dengan tangan kirinya.
Baca Juga: Alhamdulillah, Jokowi Mau Bantu Rumah Rusak Berat Akibat Gempa Sulbar, Dikasih Rp50 Juta
Sekitar jam setengah 11 WITA, Jokowi sudah mendarat di Bandar Udara Tampa Padang, Kabupaten Mamuju. Titik lokasi gempa yang pertama dikunjungi Jokowi adalah Kantor Gubernur.
Sekitar pukul 12, Jokowi tiba. Tepat di depan Kantor Gubernur yang kondisinya ambruk diguncang gempa berkekuatan 6,2 magnitudo, Jumat (15/1) lalu. Ia datang menggunakan mobil kepresidenan jenis sedan. Berbeda ketika ke Kalsel, menggunakan mobil jenis SUV.
Tiba di lokasi, Jokowi disambut Gubernur Sulbar, Andi Ali Baal Masdar. Mereka lalu bercakap-cakap. Tidak lama, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono ikut nimbrung bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo dan Sekretaris Daerah Sulbar, Muhammad Idris. Mereka terlihat berdiskusi serius di belakang alat berat yang tengah bekerja mengangkat puing-puing reruntuhan.
Ada sekitar 20 menit Jokowi di sana. Lalu, ia dan rombongan bergeser ke lokasi pengungsian di Stadion Manakarra, Kabupaten Mamuju. Di lokasi ini, Jokowi menyapa pengungsi dan membagikan sejumlah bingkisan yang berisi makanan.
Dalam kesempatan itu, setidaknya ada 2 janji Jokowi yang disampaikan. Pertama, akan membangun kembali gedung-gedung pemerintah yang roboh. Kedua, akan membantu rumah masyarakat yang ambruk. Namun dengan kriteria tertentu.
“Untuk rusak berat Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta,” ucap Jokowi.
Tidak jauh dari posko pengungsian, Jokowi menginjakkan kakinya di atas reruntuhan perumahan warga yang roboh diguncang gempa.
Kondisinya rusak berat. Jokowi juga sempat bercakap-cakap dengan salah satu pemilik rumah yang roboh itu.
Sebetulnya, ada 2 daerah terparah terdampak gempa di Sulbar. Di Mamuju, dan Majene. Sesuai rencana, Jokowi ingin berkunjung ke dua daerah tersebut.
Namun, akhirnya Jokowi memutuskan hanya berkunjung ke Mamuju saja. Mengingat, jalan menuju Majene tertutup longsor dan cuaca buruk. Sore harinya, Jokowi langsung balik ke Jakarta.
Gempa Masih Ada
Gempa susulan di Sulbar masih terjadi. Hingga kemarin, BMKG mencatat sudah 32 kali gempa susulan. Namun dengan magnitute yang lebih rendah. Total ada 41 kali guncangan sejak gempa pembuka Kamis (14/1) lalu.
Hingga sore WITA kemarin, 90 orang dilaporkan tewas akibat bencana tersebut. Rinciannya: 79 orang di Majene, 11 orang di Mamuju. Sementara, warga yang mengungsi mencapai 20 ribuan orang.
Sejak Jumat (15/1) lalu, Gubernur Sulbar telah menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi selama 14 hari, yang berakhir 28 Januari 2021. Keputusan ini tertuang dalam Surat Nomor 001/Darurat-68/5/2021.
Politisi PKS, Mardani Ali Sera mengapresiasi kedatangan Jokowi ke dua lokasi bencana. Namun, dia menyarankan, sebaiknya Jokowi tidak hanya sekadar datang.
Hal yang penting dari kunjungan kepala negara, kata dia, membenahi sistem manajemen bencana nasional. Mengingat, Indonesia termasuk negara rawan bencana. Tidak cuma gempa, tapi juga banjir hingga longsor.
“Perlu ada pola pelaporan dan respon seperti 911 di luar negeri. Di mana setiap warga negara mendapatkan keyakinan bahwa negara hadir jika warga punya masalah, termasuk masalah bencana,” saran Mardani kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.
Baca Juga: Corona Menggila, Warganet Ngamuk Cari-cari Opung Luhut: Jangan Diem-diem Aja Dong!
Sistem tersebut, lanjutnya, mesti terintegrasi antara BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Kepolisian, TNI, Pemda dan LSM Pelayan Masyarakat.
“Jangan hit and run. Datang dan simpati perlu, tapi memperbaiki Sistem Manajemen Bencana Nasional wajib hukumnya,” pungkas dia.
Warganet kepincut melihat gerak cepat Jokowi terjun ke lokasi bencana. Di Twitter, tagar #JokowiPeduli dan #JokowiResponsifBencanaAlam trending, kemarin. Sejumlah warganet berharap, janji Jokowi untuk membantu pembangunan rumah yang rusak akibat gempa, segera terealisasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: