Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi, ikut merespons kasys rasisme yang menimpa mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.
Menurut dia, ketika Natalius Pigai dihina, bukan beraarti sukunya juga ikut dihina. “Ketika @NataliusPigai2 dihina, disamakan dengan gorila, maka yang dihina dirinya, bukan sukunya. Jangan sampai ada yang memframing bahwa yang dihina sukunya,” cuitnya dalam akun Twitternya @TeddyGusnaidi, seperti dilihat, Jumat (29/1/20201). Baca Juga: Heboh Tagar #PigaiHinaSukuJawa, Natalius Pigai Pun Mulai Membantah: Itu Bukan...
Menurut dia, hal serupa terjadi ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) disamakan dengan binatang, maka yang dihina adalah Jokowi, bukan suku Jawa.
“Sama ketika pak @Jokowi dihina, disamakan dengan monyet, tidak ada yang framing bahwa sukunya yang dihina,” jelasnya. Baca Juga: Penghina Natalius Pigai Terancam Hukuman Penjara di Atas Lima Tahun
Ia kemudian membagikan tangkapan layar twit Natalius Pigai yang menyatakan orang Jawa tidak mungkin minta maaf.
“Ketika @NataliusPigai2 dihina, maka yang dihina adalah dirinya, bukan sukunya. Pernyataan Pigai bahwa “Orang jawa tidak mungkin minta maaf”, itu bukan keseseorang, tapi ke suku Jawanya,” imbuh Teddy.
“Ini hanya contoh saja, beda antara menghina seseorang dengan dugaan menghina suku,” tambahnya.
Sementara itu diketahui, Pigai menjadi korban rasisme. Ia disamakan dengan binatang oleh Ambroncius Nababan.
“Di tahun 2021 ini, Abu Janda menyatakan kepada saya Natalius evolusi belum selesai. Itu sama dengan dulu politisi Rusia menyatakan seluruh orang Afrika evolusi belum selesai. Ini polisi belum usut,” ucap Pigai dalam acara talk show bertajuk “Ketika Pigai Bertikai” di iNews Room, Selasa (26/1).
“Yang berikut, itu Denny Siregar sampaikan bahwa (virus) corona lebih takut kepada Natalius, masih mending Raffi Ahmad,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil