Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        KSSK Klaim Stabilitas Sistem Keuangan Masih Normal

        KSSK Klaim Stabilitas Sistem Keuangan Masih Normal Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Komite Stabilitas Sistem Keuangan yang beranggotakan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai stabilitas sistem keuangan (SSK) berada dalam kondisi normal di tengah perekonomian yang berangsur membaik.

        Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sinergi kebijakan antar-otoritas melalui berbagai langkah penguatan segera dan luar biasa untuk mengatasi dampak Covid-19 mampu mendorong perbaikan ekonomi secara bertahap dengan stabilitas yang tetap terjaga.

        "KSSK) terus memperkuat koordinasi dan sinergi guna menjaga SSK dan mempercepat pemulihan," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Senin (1/2/2021).

        Dia menjelaskan, perbaikan perekonomian global dan domestik menopang stabilitas makroekonomi tetap terjaga. Stabilitas sistem keuangan terus membaik hingga memasuki triwulan IV seiring dampak positif pelonggaran kebijakan makroekonomi dan penurunan ketidakpastian pasar keuangan global.

        Baca Juga: Kemenkeu Berencana Tambah Anggaran BLT Subdisidi Gaji di Bawah 5 Juta

        "Ke depan, perekonomian Indonesia 2021 diprakirakan terus membaik didukung kemajuan penanganan Covid-19 termasuk vaksinasi, pemulihan ekonomi global, serta stimulus dan penguatan kebijakan," tukasnya.

        Keyakinan membaiknya perekonomian seiring dengan perkembangan sejumlah indikator dini hingga akhir Desember 2020 juga mendukung arah pemulihan ekonomi domestik yang berlanjut. Hal ini tercermin pada perbaikan Purchasing Managers’ Index(PMI) manufaktur dan indeks keyakinan konsumen yang menguat.

        "Dari sisi  sektoral, perbaikan terjadi pada sektor yang mendukung kebutuhan primer, kenormalan baru, penanganan Covid-19 dan yang mendukung ekspor," ungkapnya.

        Menurutnya, prospek pemulihan pertumbuhan ekonomi juga dibarengi stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan yang tetap terjaga. Stabilitas eksternal pada 2021 tetap terjaga didukung Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) 2021 yang diprakirakan surplus.

        Kinerja NPI ditopang defisit transaksi berjalan yang diprakirakan berada di kisaran 1,0-2,0% dipengaruhi ekspor yang tumbuh positif seiring dengan permintaan global yang mulai pulih dan impor yang diprakirakan naik untuk memenuhi permintaan domestik yang meningkat.

        Sementara itu, stabilitas sistem keuangan diprakirakan tetap kuat dengan intermediasi perbankan yang diharapkan meningkat sejalan dengan prospek pemulihan ekonomi domestik.

        Prospek kecepatan pemulihan ini akan banyak dipengaruhi vaksinasi dan disiplin masyarakat  dalam penerapan protokol Covid-19, yang menjadi prasyarat bagi proses pemulihan ekonomi nasional.

        "Selain itu, lima langkah kebijakan juga mendukung prospek tersebut yakni (i) pembukaan sektor-sektor produktif dan aman secara nasional maupun di masing-masing daerah, (ii) percepatan realisasi fiskal, (iii) peningkatan kredit perbankan dari sisi permintaan dan  penawaran, (iv) keberlanjutan stimulus moneter dan makroprudensial, serta (v) percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan, khususnya terkait pengembangan UMKM," tutupnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajar Sulaiman
        Editor: Fajar Sulaiman

        Bagikan Artikel: