PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menyatakan siap untuk berkolaborasi dengan sejumlah dalam mendukung pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, terutama dalam penyediaan infrastruktur pengisian tenaga listrik bagi kendaraan berbasis baterai.
Direktur Mega Project PLN, M. Ikhsan Asaad, mengungkapkan bahwa membangun ekosistem kendaraan listrik tidak dapat dilakukan secara terpisah, sektoral, dan secara tidak terintegrasi. Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi antarberbagai pihak, mulai dari pemerintah sebagai regulator, BUMN, dan badan usaha lainnya. Baca Juga: Keuntungan Boleh Terpangkas, Namun Unilever Masih Jadi Rebutan Investor!
“PLN siap bekerja sama, berkolaborasi, untuk mempercepat hadirnya ekosistem baru ini. Forum seperti ini adalah upaya kita bersama untuk menuju ke sana. PLN menyambut baik langkah yang diambil oleh Medco yang sangat serius untuk terlibat dalam membangun ekosistem EV ini,” tutur Ikhsan dalam Electric Vehicle Ecosystem Virtual Launch yang digelar oleh Medco Power secara daring, Jumat, 5 Februari 2021. Baca Juga: Gara-Gara Kabar Tak Sedap, Nilai Tukar Rupiah Megap-Megap!
Ia menambahkan, kolaborasi dari berbagai pihak tersebut akan menjadikan mobil listrik atau kendaraan listrik sebagai pilihan terbaik di masa mendatang. Nantinya, PLN akan berperan dalam pengembangan SPKLU dan SPBKLU sebagai infrastruktur penyediaan listrik.
Kendaraan listrik adalah bentuk inovasi manusia untuk mencari solusi atas penggunaan BBM yang bersifat non-renewable, menimbulkan pencemaran lingkungan, dan sebagainya. Sementara di masa depan, manusia memerlukan hidup di bumi yang udaranya lebih bersih dan menggunakan energi yang sumbernya terbarukan.
“Harus ada pihak yang berani memulai, mengambil inisiatif, dan membuka ruang kolaborasi seluas mungkin. PLN mengambil risiko itu demi mendorong tumbuhnya ekosistem EV,” sambungnya.
Sementara dari sisi regulator, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan KESDM, Wanhar, menyampaikan bahwa mendorong ekosistem kendaraan listrik merupakan salah satu upaya untuk menjamin ketahanan energi nasional. Penggunaan kendaraan listrik akan mendorong kemandirian energi domestik melalui pengurangan ketergantungan terhadap impor BBM.
“Tentunya akan membawa dampak positif karena akan mengurangi tekanan pada neraca pembayaran indonesia akibat impor BBM. Penggunaan Kendaraan Berbasis Listrik untuk transportasi jalan tentu secara nyata akan mengurangi penggunaan BBM,” ucap Wanhar.
Penggunaan kendaraan listrik juga berkontribusi besar pada perbaikan pengelolaan lingkungan mengingat kendaraan listrik tidak menghasilkan polusi udara sehingga udara bersih dapat terjaga. Dirinya menilai langkah ini juga menjadi bukti nyata Indonesia dalam penurunan emisi gas rumah kaca.
Dari sisi regulasi, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 55 tahun 2019 untuk mempercepat munculnya KBLBB untuk transportasi jalan. Kementerian ESDM juga telah menindaklanjuti peraturan tersebut dengan mengeluarkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 13 tahun 2020, diantaranya mengatur peyediaan infrastruktur, skema bisnis, proses perizinan SPKLU dan SPBKLU, hingga tarif tenaga listriknya.
Melalui Permen ESDM tersebut, pemerintah juga memberikan keringan biaya penyambungan dan keringanan Jaminan Langganan Tenaga Listrik, serta pembebasan pembayaran rekening minimum selama dua tahun pertama kepada pemilik instalasi listrik privat yang digunakan untuk pengisian listrik angkutan umum, serta badan usaha SPKLU dan SPKLU.
Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional, Hilmi Panigoro, menyebutkan bahwa pengembangan ekosistem kendaraan listrik searah dengan komitmen perusahaan untuk berinvestasi dalam masa depan yang berkelanjutan dan pengembangan energi bersih.
“Kami komit kita ingin masuk ke situ, terjun ke dalamnya belajar dan memahami, dari situ kita akan bisa menghasilkan insiatif dan kesempatan bisnis yang kami sebagai perusahaan energi kami bisa berpartisipasi lebih jauh,” tutur Hilmi.
Selanjutnya, Presiden Direktur Medco Power, Eka Satria menyampaikan apresiasinya terhadap PLN yang telah bersedia kerja sama dengan Medco Power. Dirinya mengatakan Medco Power siap ikut serta mendukung tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada PLN, PLN ini salah satu inisiator EV Project di Indonesia. Ke depan, kami tidak hanya menyediakan SPKLU, namun juga menyediakan one-stop solution untuk bisnis, dimana itu termasuk kendaraannya atau dalam bentuk fleet management,” jelas Eka.
Untuk mendorong ekosistem kendaraan listrik, hingga saat ini PLN telah membangun 32 titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 22 lokasi tersebar di 12 kota, serta 33 titik Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) tersebar di 3 kota yaitu Banten, Bandung, dan Bali. PLN juga telah meluncurkan platform Charge-IN, sebagai sistem terintegrasi pengisian baterai tenaga listrik, yang menggabungkan sistem pembayaran, penyediaan informasi titik pengisian, yang memberikan kemudahan bagi pengguna kendaraan listrik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih