Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Libatkan 4.000 Relawan, Pfizer Siap Uji Coba Vaksin Corona untuk Ibu Hamil

        Libatkan 4.000 Relawan, Pfizer Siap Uji Coba Vaksin Corona untuk Ibu Hamil Kredit Foto: Unsplash/Mika Baumeister
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pfizer dan BioNTech memulai studi internasional melibatkan 4.000 sukarelawan, untuk mengevaluasi keamanan dan efektivitas vaksin COVID-19 pada wanita hamil yang sehat.

        Wanita hamil berisiko lebih tinggi mengalami gejala COVID-19 yang lebih parah. Banyak pejabat kesehatan masyarakat merekomendasikan beberapa wanita dalam profesi berisiko tinggi, untuk menggunakan vaksin virus corona, bahkan tanpa bukti apakah vaksin itu aman untuk mereka.

        Baca Juga: Di Israel, 94% Vaksin Pfizer Efektif Lawan Virus Corona

        Dikutip dari Channel News Asia, pada Jumat (19/2/2021), dijelaskan bahwa pekan lalu, Institut Kesehatan nasional Amerika Serikat menyerukan agar wanita hamil dan menyusui, lebih banyak dimasukkan dalam penelitian vaksin COVID-19.

        Ahli bioetika, vaksin dan ahli kesehatan ibu telah berdebat selama bertahun-tahun bahwa wanita hamil harus diikutsertakan di awal uji coba vaksin pandemik, sehingga mereka tidak perlu menunggu lama setelah ada vaksin yang berhasil dibuat.

        Namun demikian, kategori wanita hamil dikeluarkan dari uji coba besar AS yang digunakan untuk mendapatkan otorisasi penggunaan darurat vaksin COVID-19.

        Para pembuat obat mengatakan mereka perlu untuk memastikan terlebih dahulu, apakah vaksinnya aman dan efektif secara lebih umum.

        Di AS, pembuat peraturan mewajibkan pembuat obat untuk melakukan studi keamanan pada hewan yang sedang hamil, sebelum diuji pada manusia atau wanita hamil, untuk memastikan apakah vaksin itu membahayakan janin atau menyebabkan keguguran.

        Studi baru ini akan menguji wanita hamil berusia 18 tahun ke atas di Amerika Serikat, Kanada, Argentina, Brasil, Chili, Mozambik, Afrika Selatan, Inggris, dan Spanyol.

        Mereka akan menerima vaksin selama minggu ke 24-34 kehamilan, mendapatkan dua suntikan dengan jarak 21 hari. 

        Tak lama setelah melahirkan, peserta yang mendapat plasebo dalam uji coba akan diberi kesempatan untuk mendapatkan vaksin yang sebenarnya, sambil tetap menjadi bagian dari penelitian.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: