Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Banjir Rendam 2 Gardu, 666 Pelanggan PLN di Jakarta Timur Kena Pemadaman Listrik

        Banjir Rendam 2 Gardu, 666 Pelanggan PLN di Jakarta Timur Kena Pemadaman Listrik Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Banjir yang melanda kawasan Jakarta dan sekitarnya setelah luapan sungai dan hujan lebat menyebabkan dua unit gardu listrik rusak. Akibatnya, sebanyak 666 pelanggan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) PLN terkena pemadaman listrik pada pagi hari ini.

        "Dua gardu yang terkena dampak banjir masing-masing di Jalan Dermaga Baru, Klender, Jakarta Timur dan di Jalan Kalimalang," kata Humas PLN Disjaya Dita Artsana, Jumat, (19/2/2021).

        Baca Juga: Wujudkan Energi Bersih dan Galakkan Transportasi Massal, PLN Penuhi Listrik KRL Jogja-Solo

        Dita mengatakan, banjir juga membuat dua jaringan tegangan rendah (JTR) mengalami gangguan sehingga mengakibatkan pemadaman. Adapun pasokan listrik menuju 666 rumah pelanggan hingga pukul 09.00 WIB masih dilaporkan padam.

        Lokasi pemadaman listrik di antaranya di Jalan Dermaga Baru, Jalan Kalimalang, Kompleks Dosen IKIP dan Jalan Bintara Jaya II, Kota Bekasi, Jawa Barat.

        Lebih jauh Dita menyebutkan, persentase yang terkena dampak pemadaman listrik relatif sedikit berkisar 0,01 persen dari total 4.769.726 pelanggan.

        "Namun situasi akan kami perbaharui per jam," katanya.

        PLN, kata Dita, melakukan pemadaman listrik sebagai prosedur ketika rumah pelanggan terendam banjir. Selain itu pemadaman dilakukan jika gardu distribusi listrik terendam banjir.

        "Penormalan listrik dapat dilakukan setelah instalasi dipastikan kering dan ada penandatanganan berita acara yang dilakukan pengurus RT/RW atau tokoh masyarakat setempat," kata Dita.

        Adapun banjir yang terjadi di sejumlah kawasan Jakarta Timur terjadi dengan ketinggian bervariasi mulai 40 sentimeter hingga satu meter lebih dan merendam rumah penduduk.


        "Rumah penduduk yang terendam banjir di antaranya berada di Kavling DKI Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit," kata salah seorang warga setempat, Wishnu.

        Ia menyebutkan, kondisi saat ini di ujung perumahan tepatnya di RT 001 RW 09 Kavling DKI, banjir sudah hampir seleher.

        "Terakhir banjir di sini 1 Januari 2020, sebab sampai sekarang belum ada pelebaran kali. Saluran yang mengarah ke Banjir Kanal Timur (BKT) agak menanjak, perlu pompa," kata Wishnu.

        Wishnu menyebutkan, banjir di lingkungan warga terjadi akibat kiriman air dari saluran Kalimalang yang melintas di saluran warga. "Kalau di Bekasi hujan, air muaranya ke sini. Tapi biasanya dalam dua sampai tiga jam biasanya surut," katanya.

        Tak hanya di Kavling DKI, banjir juga dialami ratusan kepala keluarga di RW 03 Kelurahan Makasar, Kecamatan Cipinang Melayu dan di sini titik terparah setinggi satu meter.

        "Hujan deras dari jam 01.00 WIB air perlahan tinggi. Ketinggian di atas pinggang, di belakang bisa sedada, sekitar satu meter lebih," kata Agung, warga setempat.

        Sementara itu, Koordinator Pekerja Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Makasar, Suwarjo, menyebutkan air mulai naik pukul 03.00 WIB dan mencapai puncaknya sejam kemudian. "Paling tinggi 40 sentimeter," katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: