Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gak Ada Habisnya! Kedubes AS di Irak Lagi-lagi Jadi Sasaran Tembak Roket, Duh Zona Hijau...

        Gak Ada Habisnya! Kedubes AS di Irak Lagi-lagi Jadi Sasaran Tembak Roket, Duh Zona Hijau... Kredit Foto: Antara/Via Reuters/Thaier al-Sudani
        Warta Ekonomi, Baghdad -

        Sebuah roket dilaporkan telah ditembakkan ke Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di ibu kota Irak, Baghdad. Setidaknya tiga roket menargetkan bangunan di Zona Hijau yang dijaga ketat di Baghdad.

        Salah satu roket jatuh dalam perimeter Zona Hijau sedangkan roket lain mendarat di lingkungan pemukiman sekitarnya.

        Baca Juga: Kejutan! Paus Fransiskus Agendakan Kunjungan ke Irak, Apa yang Sebenarnya Dituju?

        Kedutaan Besar AS mengutuk serangan itu dan mendesak semua pemimpin politik dan pemerintah Irak untuk mengambil langkah-langkah untuk mencegah serangan tersebut dan meminta pertanggungjawaban.

        “Kedutaan Besar AS mengonfirmasi roket yang menargetkan Zona Internasional yang menampung sistem pertahanan Kedutaan. Ada beberapa kerusakan kecil di kompleks Kedutaan tetapi tidak ada korban luka atau korban,” terang pernyataan itu.

        Sebuah pernyataan dari militer mengatakan tidak ada korban dan penyelidikan sedang berlangsung. Namun beberapa kendaraan dilaporkan rusak.

        Roket tersebut dilaporkan diluncurkan dari daerah Salam di Baghdad. Hingga saat ini tidak ada yang langsung mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

        “Dua roket jatuh di Zona Hijau, tanpa menimbulkan korban, dan tindak lanjut oleh pasukan keamanan terus berlanjut,” terang pernyataan dinas keamanan Irak yang dirilis di Twitter.

        Sebuah sumber keamanan di Zona Hijau mengatakan sistem pertahanan anti-roket C-RAM yang ditembakkan di kedutaan AS tidak meledak karena roket tidak diproyeksikan untuk mendarat di dalam kompleks diplomatik.

        Sebuah sumber keamanan mengatakan kepada AFP setidaknya satu roket menghantam markas besar Dinas Keamanan Nasional Irak di dekat misi diplomatik AS, merusak beberapa mobil yang diparkir di sana.

        Koalisi pimpinan AS yang dikerahkan di Irak sejak 2014 untuk membantu pasukan lokal memerangi jihadis juga mengoperasikan pangkalan di dekat kedutaan Amerika.

        "Koalisi melaporkan tidak ada kerusakan atau cedera," kata juru bicara koalisi Wayne Marotto di Twitter.

        Militer mengatakan setidaknya satu roket lainnya jatuh ke daerah pemukiman terdekat di Harithiya.

        Seorang penduduk daerah itu mengatakan roket itu merusak kompleks parkir bertingkat hanya beberapa meter dari rumahnya.

        Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi militer mengatakan telah menemukan landasan peluncuran di distrik utara Baghdad.

        Kedutaan Besar AS sering menjadi sasaran serangan roket selama pemerintahan mantan Presiden AA Donald Trump. serangan mereda dalam beberapa minggu sebelum Presiden AS Joe Biden menjabat dan baru-baru ini serangan pun dilanjutkan.

        Pada Senin (22/2/2021), AS mengatakan akan meminta pertanggungjawaban Iran atas sekutunya di Irak setelah tembakan roket menghantam kedutaan besar AS di Baghdad, tetapi bersikeras itu tidak akan ditarik ke dalam eskalasi.

        Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan AS 'marah' dengan serangan baru-baru ini di Irak.

        "Kami akan meminta pertanggungjawaban Iran atas tindakan proksi yang menyerang Amerika,” terangnya.

        “Apa yang tidak akan kami lakukan adalah menyerang dan mengambil risiko eskalasi yang terjadi di tangan Iran dan berkontribusi pada upaya mereka untuk lebih mengguncang Irak," kata Price kepada wartawan.

        Serangan itu adalah yang ketiga dalam seminggu yang menargetkan instalasi diplomatik, militer atau komersial Barat di Irak setelah berbulan-bulan relatif tenang.

        Kemarin, setidaknya delapan roket Katyusha mendarat di zona Hijau dalam serangan yang menargetkan kedutaan AS, menyebabkan beberapa kerusakan kecil di kompleks tersebut.

        Militer Irak mengatakan 'kelompok penjahat' menembakkan delapan roket. Sebagian besar rudal menghantam kompleks perumahan dan pos pemeriksaan keamanan di dalam zona itu, merusak gedung dan mobil serta melukai seorang tentara Irak.

        Sirene menggelegar dari kompleks kedutaan di dalam zona itu, yang menampung gedung-gedung pemerintah dan misi asing.

        Dalam pernyataan berikutnya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan setidaknya ada satu korban sipil Irak dan berharap mereka yang terluka segera pulih.

        Seminggu lalu, serangan roket ke pangkalan AS di Irak oleh kelompok yang diyakini memiliki hubungan dengan Iran telah melukai beberapa orang Amerika dan menewaskan seorang kontraktor asing.

        Lebih dari selusin roket 107mm ditembakkan ke kompleks militer di bandara Erbil yang menampung pasukan yang dikerahkan sebagai bagian dari aliansi internasional yang memerangi ISIS sejak 2014.

        Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia 'marah' dan berjanji untuk 'meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab' tanpa memberikan rincian tentang orang Amerika yang terluka.

        Pengeboman itu diklaim oleh kelompok bayangan yang menamakan dirinya 'Penjaga Darah,' yang diyakini pasukan AS adalah salah satu dari banyak kelompok yang bermunculan di Irak sebagai front faksi pro-Iran.

        Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan Irak bisa lepas kendali menyusul serangan pertama terhadap pasukan Barat dalam hampir dua bulan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: