Eh Buset, Niat Mau Belain Jokowi, Dokter Tirta Habis-habisan Dinyinyirin Tengku Zul
Mantan petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain, ikut merespons pernyataan Tirta Mandira Hudhi atau dr Tirta.
Ia turut menilai pembelaan dr Tirta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kerumunan yang terjadi saat Presiden Jokowi Kunjungan Kerja (Kunker) ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Baca Juga: Abu Janda Dituding Tak Cuma ke Tengku Zul Saja sebut 'Islam Arogan' dan 'Agama Pendatang dari Arab'
Menurut dr Tirta, kerumunan Presiden Jokowi di NTT tidak diundang dan tidak direncanakan.
"Terus hadiah hadiah yg dibagi bagi itu dimaksudkan utk kerumunan Jin dan Dedemit, bukan kerumunan Orang?," cuitnya dalam akun Twitternya, Kamis (25/2/2021). Baca Juga: Tengku Zul Ngaku Ngeri Dengar Berita Oknum Polisi: Perlu Dibenahi...
Lanjutnya, ia pun mempertanyakan mengapa saat ini banyak orang aneh. Bahkan, orna gdninilai sulit berpikir dengan cara sederhana.
"Kenapa sekarang banyak Orang jadi aneh, ya. Berpikir sederhana saja kesulitan. Aneh...," tegas dia.
Selain itu, ia juga menerangkan bahwa guna adanya piihak pengamanan adalah membubarkan kerumunan.
"Tanpa pandang bulu di tempat umum. Apapun alasannya... Dah, gita aja," tegasnya.
Sebelumnya, dr Tirta merangkum pendapatnya menjadi enam poin terkait kerumunan Jokowi di NTT. Di antaranya, yaitu:
1. Menurut dr Tirta, Presiden Jokowi tidak sama sekali mengajak berkumpul, apalagi membuat promo, undangan, tiket, dan lainnya. Sepengamatannya, semua atas antusias menyambut presiden.
"Ini tugas protokoler mengatur keramaian. Dan emng kalah jumlah," tegas dr Tirta.
2. Pada salah satu video, sedan Presiden Jokowi sampai dikejar warga yang ingin menyapa. Tampak protokoler sampai kewalahan.
3. Presiden Jokowi tampak di video, sudah berusaha menenangkan dan mengingatkan protokol, tapi warga tetap mengerubungi mobil.
"Ga mngkin mobil trus melaju kan? Satu2 nya cara agar bubar, ya mau ga mau pakde keluar dr atap, dan menyapa dan meminta warga kembali ke rumah masing2," kata dia.
4. Kasus tersebut menurutnya menjadi refleksi agar tim protokoler lebih berhati-hati mengatur agenda dan alur massa di lapangan ketika kegiatan Presiden Jokowi.
5. Atas kejadian ini, pihak biro pers Istana juga sepengetahuan dr Tirta sudah klarifikasi, dan baginya itu sudah jelas.
6. Dokter Tirta harap ke depan, Istana lebih selektif dan protektif jika agenda Presiden Jokowi di lapangan. Pasalnya antusiasme warga yang sangat besar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: