Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Permintaan Masih Lesu, Inflasi Inti Melambat

        Permintaan Masih Lesu, Inflasi Inti Melambat Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Februari 2021 sebesar 0,10% (mtm) atau lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,26% (mtm).

        Perkembangan ini dipengaruhi oleh perlambatan inflasi kelompok inti dan deflasi kelompok volatile food, di tengah kenaikan inflasi kelompok administered prices. Secara tahunan, inflasi IHK Februari 2021 tercatat 1,38% (yoy), menurun dari inflasi bulan lalu sebesar 1,55% (yoy).

        Baca Juga: Harga Cabai Makin Pedas, Sumbang Inflasi Februari

        "Bank Indonesia tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna mengendalikan inflasi 2021 sesuai kisaran targetnya sebesar 3,0%±1%," kata Kepala Departemen Komunikasi, Erwin Hrayono, di Jakarta, Senin (1/3/2021).

        Sementara itu, inflasi inti Februari 2021 tercatat 0,11% (mtm), menurun dari inflasi bulan Januari 2021 sebesar 0,14% (mtm). Penurunan inflasi inti tersebut didorong oleh penurunan inflasi komoditas emas perhiasan, seiring perlambatan inflasi emas global yang berlanjut.

        Secara tahunan, inflasi inti tercatat tetap rendah sebesar 1,53% (yoy), sedikit melambat dari inflasi Januari 2021 sebesar 1,56% (yoy). "Inflasi inti yang tetap rendah tidak terlepas dari pengaruh permintaan domestik yang belum kuat, stabilitas nilai tukar yang terjaga, dan konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi," tambahnya.

        Untuk kelompok volatile food pada Februari 2021 mengalami deflasi 0,01% (mtm), atau lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,15% (mtm). Perkembangan tersebut terutama disebabkan oleh deflasi komoditas daging dan telur ayam ras.

        BI kata dia menilai, perlambatan inflasi kelompok volatile food tersebut didorong oleh meningkatnya pasokan domestik dan moderasi kenaikan harga komoditas pangan global, di tengah permintaan domestik yang belum kuat. Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food tercatat sebesar 1,52% (yoy), menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 2,82% (yoy).

        Sementara itu, kelompok administered prices pada Februari 2021 mengalami inflasi sebesar 0,21% (mtm), meningkat dari realisasi bulan sebelumnya yang deflasi sebesar 0,19% (mtm). Inflasi kelompok ini terutama didorong oleh kenaikan tarif di beberapa ruas jalan tol dan kenaikan tarif angkutan udara beberapa maskapai penerbangan.

        Secara tahunan, komponen administered prices inflasi sebesar 0,66% (yoy), lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,34% (yoy).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: