Komite Intelijen AS Ketok Palu Resmikan Orang Ini Jadi Bos Baru CIA
Komite Intelijen Senat Amerika Serikat (AS) dengan suara bulat mengonfirmasi diplomat veteran William Burns untuk menjadi direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) pilihan Presiden Joe Biden.
”Suara bipartisan yang sangat banyak yang mendukung Burns adalah bukti kualifikasi nominee yang tidak perlu dipertanyakan untuk peran tersebut, pengalaman panjang dalam masalah keamanan nasional, dan komitmen terpuji untuk layanan publik," kata Senator Mark Warner, Ketua Komite Intelijen Senat AS, seperti dikutip Reuters, Rabu (3/3/2021).
Baca Juga: Calon Bos CIA Bilang AS Harus Lawan Kepemimpinan Buas China karena...
Politisi Partai Demokrat itu berharap Senat secara keseluruhan sekarang akan bergerak untuk mengonfirmasi Burns sebagai bos CIA tanpa penundaan yang tidak perlu.
Pada sidang konfirmasi bulan lalu, Burns mengatakan dia melihat persaingan dengan China—dan melawan kepemimpinan "musuh”—sebagai kunci keamanan nasional AS.
Di bawah interogasi komite tersebut, Burns mengatakan bahwa jika dia adalah seorang presiden perguruan tinggi atau universitas AS, dia akan merekomendasikan untuk menutup Confucius Institutes—pusat budaya kampus yang didanai Beijing yang oleh banyak anggota Kongres dilihat sebagai alat propaganda.
Burns mengatakan ancaman terus-menerus yang "akrab" yang dihadapi Amerika Serikat termasuk yang disajikan oleh Rusia, Korea Utara dan Iran. Dia juga mengatakan perubahan iklim, masalah kesehatan global, dan ancaman dunia maya menimbulkan risiko serius.
Di antara masalah terkait Rusia, Burns dan kepala intelijen lainnya yang diharapkan untuk ditangani pada awal pemerintahan Biden adalah penyelidikan terhadap serangan peretasan baru-baru ini terhadap jaringan data pemerintah AS dan swasta serta pemerintah lokal.
Seorang pejabat AS mengatakan Direktur Intelijen Nasional era Biden, Avril Haines, yang dikonfirmasi oleh Senat pada bulan Januari, akan memimpin tinjauan luas tentang masalah intelijen yang dihadapi badan-badan AS, termasuk peran apa yang dimainkan oleh kepemimpinan Rusia dalam peretasan SolarWinds terhadap target AS dan dalam menyetujui pembayaran dugaan hadiah dari Rusia untuk milisi Taliban yang membunuh pasukan Amerika dan sekutunya di Afghanistan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: