Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sudah Jatuh Tertimpa Tangga: Selain Rugi, Exxon Mobil Kini PHK Karyawan Besar-Besaran!

        Sudah Jatuh Tertimpa Tangga: Selain Rugi, Exxon Mobil Kini PHK Karyawan Besar-Besaran! Kredit Foto: Reuters/Sebastien Pirlet
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) menghantam ratusan karyawan Exxon Mobil Corp di Singapura. Produsen minyak rakasasa dunia itu melaporkan terpaksa memangkas 300 karyawan yang setara dengan 7% dari 4.000 karyawan Exxon Mobil saat ini. 

        Manajemen Exxon Mobil mengatakan, keputusan PHK besar-besaran itu diambil dengan mempertimbangkan kondisi pasar dinilai belum pernah terjadi sebelumnya akibat terdampak pandemi Covid-19Baca Juga: Ngeri...! Gara-Gara Ini, China Diramal Rugi Bandar Hingga US$400 Miliar Lebih

        Aksi PHK tersebut terjadi beberapa minggu setelah Exxon mengumumkan rencananya untuk menutup kilang Altona di Australia yang sudah berusia 72 tahun. Kilang tersebut nantinya akan diubah menjadi terminal impor. Baca Juga: The Power of Perusahaan Hary Tanoe, Lagi-Lagi Menang Lawan Korporasi Korea Selatan

        Asal tahu saja, kompleks Exxon Mobil di Singapura ini memiliki kapasitas penyulingan sebesar 592.000 barel minyak per hari dan termasuk lokasi produksi petrokimia terintegrasi terbesar bagai Exxon. Namun, kinerja bisnis Exxon turut terdampak oleh pandemi Covid-19. Virus corona yang memangkas permintaan energi akhirnya membuat Exxon membukukan kerugian tahunan bersejarah pada tahun 2020 lalu.

        "Ini adalah langkah yang sulit tetapi perlu untuk meningkatkan daya saing perusahaan kami dan memperkuat pondasi bisnis kami untuk kesuksesan masa depan," tegas Ketua dan Direktur Pelaksana Exxon Mobil Asia Pacific Pte.Ltd, Geraldine Chin, dilansir dari Reuters, Rabu, 3 Maret 2021. 

        Bagaimanapun, Exxon Mobil tak sendiri karena perusahaan besar Eropa, Royal Dutch Shell, juga melakukan hal yang sama. Perusahaan tersebut memangkas 500 staf pada November lalu dan mengurangi separuh kapasitas pemrosesan minyak mentahnya di Singapura sebagai bagian dari strategi global untuk mengurangi emisi karbon.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: