Joe Biden Pasang 2 Jenderal Wanita Bintang Empat di Posisi Strategis, Apa Maksudnya?
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menunjuk dua perempuan di internal militer menjadi jenderal bintang empat. Dalam pengangkatan jenderal itu, presiden bersumpah untuk melawan serangan seksual yang selama ini menggerogoti internal militer Amerika.
Selama acara Hari Perempuan Internasional hari Senin, Presiden Biden berjanji untuk melakukan upaya maksimal dalam memerangi serangan seksual di militer. Dia menggambarkan serangan seksual itu sebagai "ancaman bagi keamanan nasional AS.”
Baca Juga: Menggali Pesan Tersirat Biden atas Diutusnya Bomber B-52 AS ke Langit Iran
"Kami harus menangani pelecehan seksual dan kekerasan terhadap wanita di militer. Serangan seksual itu menjijikkan dan salah kapan pun. Dan militer kami, begitu banyak kohesi unit yang dibangun dengan mempercayai sesama anggota dinas untuk mendukung Anda. Itu tidak kurang dari ancaman bagi keamanan nasional kita,” kata Biden.
Presiden, yang didampingi oleh Wakil Presiden Kamala Harris dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin, berjanji untuk melakukan semua upaya langsung untuk mengakhiri momok serangan seksual di militer.
Dua wanita yang ditunjuk Biden untuk menjadi jenderal bintang empat adalah Jenderal Jacqueline D. Van Ovost dari Angkatan Udara, yang akan memimpin Komando Transportasi, dan Letnan Jenderal Laura J. Richardson dari Angkatan Darat, yang akan memimpin Komando Selatan.
Nominasi itu akan dikirim ke Senat AS untuk persetujuan dan, jika keduanya dikonfirmasi, mereka akan menjadi wanita kedua dan ketiga yang memimpin Komando Kombatan.
"Masing-masing wanita ini telah memimpin karier yang mendemonstrasikan keterampilan, integritas, dan tugas negara yang tak tertandingi. Dan di setiap langkah, mereka juga membantu membuka pintu peluang bagi wanita di militer kami untuk membuka jalan, sedikit lebih luas, sedikit lebih cerah untuk semua wanita bangga yang mengikuti jalan mereka,” kata Biden dalam pujiannya untuk tentara sebelum mengumumkan pengangkatan jenderal baru.
Menurut sebuah laporan oleh The New York Times, yang dilansir Selasa (9/3/2021), kedua perempuan tersebut melihat promosi mereka tertunda selama pemerintahan Trump karena kekhawatiran oleh mantan Menteri Pertahanan Mark Esper, dan Ketua Kepala Staf Gabungan Mark Milley bahwa perwira wanita mungkin menjadi sasaran bias oleh Trump.
Selama pidatonya di Hari Perempuan Internasional, Biden memerintahkan kabinetnya untuk meninjau peraturan federal yang memandu perguruan tinggi dalam menangani kasus pelecehan seksual, menasihati Departemen Pendidikan untuk mempertimbangkan untuk menangguhkan, merevisi, atau membatalkan kebijakan yang gagal melindungi mahasiswi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: