Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pemerintah Peringatkan Pandemi Masih Akan Berlangsung Lama

        Pemerintah Peringatkan Pandemi Masih Akan Berlangsung Lama Kredit Foto: Antara/Mohammad Ayudha
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Strategi keseimbangan antara kesehatan dan ekonomi adalah satu strategi yang diambil oleh pemerintah dalam penanganan pandemi virus corona (Covid-19). Sekretaris Eksekutif I Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Raden Pardede, mengungkapkan bahwa pandemi virus corona masih akan berlangsung lama.

        "Pandemi kemungkinan masih berlanjut. Covid ini akan bersama kita dalam wkatu yang lama. Jadi, belum tentu tahun ini meskipum kita melakukan vaksinasi Covid-19 langsung pergi," kata Raden dalam diskusi secara virtual pada Rabu (10/3/2021).

        Baca Juga: Buka-bukaan Data Pelacakan Kontak Covid-19, Tetangga Turut Jadi Sumber Risiko Penularan

        Raden menambahkan bahwa dampak dari  pandemi Covid-19 membuat Indonesia menghadapi krisis terberat sejak merdeka. Pandemi besar biasanya terjadi satu abad sekali seperti Spanish flu pada 1918.

        "Pandemi Covid ini melahirkan krisis yang belum pernah kita alami sebelumnya. Krisis kesehatan saat ini merupakan yang terberat yang dialami Indonesia bahkan sejak kita berdiri," jelas dia.

        "Pandemi yang besar seperti ini biasanya bisa saja satu abad sekali. Terakhir kali, ada 1918, yaitu Spanish flu, kemudian baru terjadi satu abad berikutnya seperti yang kita alami sekarang ini," sambungnya.

        Indonesia seperti halnya negara-negara lain juga mengalami tekanan berat yang berdampak ke berbagai sektor, termasuk kesehatan, ekonomi, hingga sosial.

        Menurutnya, pandemi Covid-19 berbeda dibandingkan krisis yang dihadapi sebelumnya termasuk asian financial crisis pada 1998 dan global financial crisis pada 2008. Keduanya berawal dari sektor ekonomi dan keuangan, sedangkan kali ini sumber krisisnya bersumber dari kesehatan.

        "Kita belajar mencari jalan keluar, melakukan penyesuaian yang paling optimal. Kita tidak bisa menyatakan mengerti mengenai krisis karena terus terang saja kita belajar karena di mana-mana juga mencoba belajar soal krisis kesehatan yang seperti ini," tutur Raden.

        Dia menjelaskan, setiap negara mengambil jalan yang tidak sama disesuaikan dengan kondisi dan negara masing-masing. Sementara, Indonesia mengambil jalan tengah, mencoba melihat keseimbangan antara kesehatan atau kehidupan dengan penghidupan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: