Mas Anies, Sabar Yah! Anda Nggak Dipilih untuk Pilpres 2024, Nasdem Lebih Kepincut Sama...
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali, menyatakan jika partainya tidak akan meminang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di perhelatan Pilpres 2024 mendatang. Namun, ia mengatakan jika partainya kemungkinan besar akan mengusung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau biasa disapa Kang Emil.
"Jadi dalam proses konsolidasi ini, semua potensi-potensi kita eksploitasi dengan kewenangan partai, termasuk Pak Ridwan Kamil," katanya di Bandung, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Cek Fakta: KPK Geledah Ruang Kerja Anies Baswedan
Meski demikian, ia menegaskan opsi pengusungan Ridwan Kamil akan dibicarakan terlebih dahulu dengan pimpinan partai, Surya Paloh. Menurut dia, jika masyarakat Jabar mendukung Kang Emil maka pihaknya akan mengakomodir hal tersebut.
"Itu pertanyaan yang mesti ditanyakan kepada masyarakat Jabar, ketika masyarakat menghendaki itu, Nasdem terbuka. Ukurannya apa? Prestasi," tegasnya.
Sambungnya, ia menilai kesuksesan RK dalam meraih kursi gubernur tidak bisa dilepaskan dari kontribusi Partai Nasdem.
"Satu hal yang tidak bisa dipungkiri oleh siapa pun, RK maju sebagai gubernur itu diusung oleh Partai Nasdem. Maka tidak salah Partai Nasdem mengklaim bahwa RK adalah gubernurnya Nasdem," tambahnya.
Baca Juga: Anies Baswedan Posting Makan Gudeg Kaki Lima, Warganet: Gubernur Rasa Presiden
"Takdir RK itu jadi gubernur diusul oleh Partai Nasdem, jadi kemudian kami mengklaim gubernurnya Nasdem kira-kira salah enggak, tidak salah kan," tandasnya.
Senada, Ketua Dewan Pimipinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Jawa Barat Saan Mustopa mengatakan pihaknya akan mengikuti mekanisme konvensi yang akan dilakukan ke depan.
"Kalau Pak Ridwan Kamil ini nanti ikut konvensi yang digagas oleh Nasdem maka dia bisa jadi diusung Nasdem," ujarnya.
Dia menilai Emil memiliki pengalaman panjang dengan Nasdem ketika dicalonkan menjadi Gubernur Jawa Barat pada tahun 2018 lalu. DPW NasDem Jabar tetap terbuka kepada siapapun untuk diusung menjadi Capres 2024.
"Saya yakin banyak calon yang akan ikut konvensi partai. Saya yakin ketika konvensi kita lakukan Ridwan Kamil bisa mendaftar," ujarnya.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa partai besutan Surya Paloh ini akan menggelar konvensi capres tahun depan. Langkah Paloh ini dicurigai untuk memberikan panggung ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan pensiun tahun depan.
Rencana konvensi ini sudah disampaikan Paloh, sejak November lalu. Kamis (26/2/2021) kemarin, rencana ini ditegaskan Sekjen NasDem Johnny G Plate.
"Partai NasDem akan secara serius menyelenggarakan konvensi calon presiden pada 2022," kata Plate dalam konferensi pers secara daring.
Baca Juga: Bantu Lawan Covid-19, Anies Baswedan Angkat Topi untuk Rekan Indonesia
Plate menyampaikan, konvensi akan digelar setelah terbentuk koalisi partai politik sehingga ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen bisa terpenuhi. Dia menyebutkan akan merangkul partai mana saja. Politisi yang menjabat Menkominfo ini hanya menegaskan, NasDem pede, koalisi yang diharapkan akan terbangun.
Dia bilang, sudah ada rekan koalisi yang memiliki visi misi sama. Dengan koalisi itu, ia yakin, konvensi yang akan digelar 2022 bisa terlaksana dan pemenang konvensi bisa diusung jadi Capres 2024.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio melihat konvensi itu memang memberi panggung ke Anies. Namun, dia menganggap itu sebagai hal wajar.
"Sebab, sejauh ini NasDem memiliki kedekatan dengan Anies," ucapnya.
Dia pun berpesan, konvensi ini harus serius. "Kalau sudah ada pemenangnya, mesti dipakai (diusung jadi capres). Jangan sampai sudah capek-capek konvensi, pemenangnya dicuekin. Ngapain bikin konvensi seperti itu," pesannya.
Baca Juga: Bukan Anies, Apalagi AHY, Oposisi Kayaknya Bakal Dukung Orang-Orang Ini di Pilpres 2024
Pengamat politik dari UIN Jakarta Adi Prayitno menyebut, dengan konvensi, Nasdem sedang menawarkan tempat untuk para tokoh bersaing merebutkan tiket pilpres 2024. Tokoh yang dicari tentu sosok alternatif dari independen. Karena tokoh-tokoh yang punya latar belakang parpol seperti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Tri Rismaharini, tak mungkin ikut.
"Kalau saya lihat, yang memungkinkan bisa Anies Baswedan dan Ridwan Kamil," kata Adi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil