Perusahaan pialang berjangka PT Kontak Perkasa Futures menilai bahwa, bahwa kondisi pendemi Covid-19 yang melanda tidak terpengaruh kinerjanya industri yang bergerak di bidang jasa investasi saat ini.
Hingga saat ini perusahaan pialang berjangka yang memiliki 7 cabang ini mencatat, kinerja ditahun 2020, total transaksi untuk cabang Surabaya mampu mencetak mencapai 29.243 lot, naik dari 28 ribu lot di tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan banyaknya proyek yang terhenti akibat Covid-19 sehingga investor memilih berinvestasi ke pasar berjangka. Baca Juga: Ketika Dolas AS Anjlok, Harga Emas Berjangka Naik Panggung
"Tahun ini, kami akan menargetkan transaksi akan mencapai 80 ribu lot dengan total nasabah baru sebanyak 500 nasabah, naik dibanding tahun 2020 yang mencapai 287 nasabah baru. Realisasi hingga Februari 2021, nasabah baru sudah mencapai 28 nasabah dengan total transaksi mencapai 4.043 lot naik dibanding Februari 2020 sebesar 3.336 lot," kata Branch Manager PT Kontak Perkasa Futures Surabaya, Kabul Prio Arianto pada Warta Ekonomi di Surabaya, Jumat sore (19/3/2021) kemarin. Baca Juga: Kliring Berjangka Indonesia Raih Penghargaan di Ajang BCOMSS 2021
Kabul Prio Arianto menyebutkan, strategi baru untuk pencapian target tahun ini adalah, pihaknya akan mengedukasi pada masyarakat luas agar lebih paham soal perdagangan berjangka sebenarnya.
"Kami fokus melakukan edukasi nasabah atau investor. Mengenai bagaimana transaksi dalam perdagangan berjangka, risiko apa aja sih yang ada dalam trading, mengapa risiko itu terjadi dan bagaimana cara mengatasinya atau manajemen risiko-nya. Kita lebih menitikberatkan kepada manajemen keuangan atau manajemen risiko sebelum nasabah itu melakukan transaksi," sambungnya.
Disinggung potensi investasi tahun ini? Secara tegas Kabul Prio Arianto menjelaskan, bahwa investasi yang memiliki peluang besar saat ini dalam pasar saham adalah, Hang Seng, UK Pound Starling dan Euro. Hal ini kata dia, dikarenakan saat ini negara Amerika Serikat telah menggelontorkan stimulus yang akan memicu pelemahan dolar AS, dalam rapat The Fed saja sudah diputuskan untuk mempertahankan suku bunga 0 % hingga 0,25 %.
“Untuk itu, kami push 3 invetasi tersebut yang cukup potensial ditahun ini. Sementara untuk Hang Seng sendiri kami akan akan tingkatkan kontribusinya 25 %, UK Poundsterling 25 % dan Euro 25 %,” bebernya.
Sementara investasi emas untuk tahun ini menurut Kabul Prio Arianto masih kurang bergairah. Hal ini disebabkan, nilai jual-beli emas alami penurunan cukup tinggi sehingga para calon nasabah masih ada keraguan untuk berinvestasi besi emas itu. Akan tetapi sebut, Kabul Prio Arianto, pihaknya tetap akan bermain dengan barang tersebut dengan komposisi 50% hingga 60 %.
“Tahun lalu emas masih mendominasi investasinya sebasar 90%. Sementara sisanya jumlah investasi dari Hang Seng, Poundsterling, Jepang Yen, Eouro dan Dolar Austaralia,” pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil