The Real Investor Kakap, Warren Buffett Cuan Rp244 Triliun Hanya dari 5 Saham Ini!
Keuntungan perusahaan Warren Buffett, Berkshire Hathaway tembus sebesar USD17 miliar atau setara dengan Rp244 triliun hanya dari lima saham tahun ini. Seperti biasa, Buffett melihat potensi bisnis yang berkualitas tinggi sehingga bisa berinvestasi jangka panjang dan membuahkan hasil.
Dilansir dari Business Insider di Jakarta, Kamis (1/4/21) harga saham Bank of Amerika, tempat Buffett berinvestasi naik USD9 miliar (Rp129 triliun). Lalu, harga saham grup perbankan melonjal 30% sejak awal Januari sehingga meningkatkan nilai saham Berkshire Hathaway dari USD30 miliar menjadi USD39 miliar (Rp560 triliun).
Buffett juga untung sebesar USD3,7 miliar (Rp53 triliun) di saham America Express lantaran saham grup jasa keuangan itu melonjal 30% tahun ini. Sebanyak USD1,5 miliar (Rp21 triliun) juga berhasil dicetak dari saham Kraft Heinz.
Baca Juga: Sekelas Warren Buffett Bisa Panik Jual Saham, Eh Rugi Rp10,2 Triliun!
Lebih lanjut saham Buffett di General Motors juga cuan USD1,4 miliar (Rp20 triliuln) dan USD1,3 miliar (Rp18 triliun) pada US Bancorp hanya dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan.
Selain itu, taruhan Buffett pada lima saham perusahaan Jepang juga membuahkan hasil. Sebut saja saham Itochu, Mitsui, Marubeni, Mitsubishi, dan Sumitomo telah memperoleh rata-rata 26% tahun ini, sehingga nilai gabungan kepemilikan Berkshire naik sebesar USD1,6 miliar (Rp22 triliun).
Saham Chevron, Suncor Energy dan Synchrony Financial yang dimiliki Buffett semuanya juga naik lebih dari 20% tahun ini, sementara Wells Fargo menguat 37% dan indeks acuan S&P 500 naik 5,8% tahun ini.
Meski demikian, keuntungan Berkshire juga diimbangi oleh saham-saham yang merosot. Sebut saja Apple merosot 7% hingga penurunan tersebut menghapus hampir USD8 miliar (Rp 114 triliun) dari nilai saham Berkshire.
Selain itu juga Coca Cola meninggalkan nilai sahamnya sekitar USD900 juta (Rp12 triliun) lebih sedikit hari ini dibandingkan pada awal Januari. Snowflake dan Verizon juga turun sekitar USD400 juta (Rp5 triliun).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: