Guna menghadapi era digitalisasi yang kian masif, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal menyiapkan Roadmap Pengembangan Bank Perkreditan Rakyat/ Syariah (BPR/BPRS) dalam lima tahun ke depan.
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I OJK Teguh Supangkat mengatakan, roadmap ini perlu dipersiapkan guna menjaga pertumbuhan bisnis BPR di tengah pandemi dan era digitalisasi.
"Kita sedang menyiapkan Roadmap Pengembangan BPR/BPRS ke depan hingga 2025 dan ini masih akan kita proses untuk lihat ke depan," ujar Teguh saat menghadiri Pelatihan dan Gathering Wartawan di Nusa Dua, Bali, Jumat (9/4/2021).
Baca Juga: OJK Tegaskan Belum Ada Bank Digital di Indonesia
Dia menyebutkan, beberapa poin mengenai pengembangan BPR diantaranya mengenai pengembangan sistem pembayaran hingga pemenuhan modal inti paling minim Rp6 miliar pada tahun 2024.
"Ada penyesuaian terkait bagaimana BPR yakni sistem pembayaran terkait digitalisasi. Di sisi berbeda ada (mengatur) konsolidasi BPR kedepan yakni ada modal inti minimum Rp6 miliar serta penguman POJK baru," kata Teguh.
Sebagai informasi saja, Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia ( PERBARINDO) mencatat pertumbuhan bisnis BPR masih sangat positif pada Januari 2020. Dimana Loan to Deposit Ratio (LDR) BPR tercatat masih sebesar 76,2%.
Sementara penempatan tabungan atau DPK di BPR masih tumbuh 7,96% bila dibandingkan dengan periode sama tahun lalu (yoy) dengan angka Rp31,5 triliun. Sementara untuk kredit BPR masih mampu tumbuh 10,52% denga nilai Rp109 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman