Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Beda dari AS dan Israel! Rusia Terang-terangan Dukung Iran Kembangkan Nuklir karena...

        Beda dari AS dan Israel! Rusia Terang-terangan Dukung Iran Kembangkan Nuklir karena... Kredit Foto: Twitter/Russian Embassy
        Warta Ekonomi, Moskow -

        Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada hari Selasa (13/4/2021) mengatakan Moskow berharap kesepakatan nuklir Iran dapat diselamatkan dan mengutuk sanksi Uni Eropa yang berpotensi merusak pembahasan kesepakatan yang sedang berlangsung.

        "Kami berharap kemungkinan mempertahankan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA)," kata Lavrov, mengacu pada kesepakatan nuklir Iran 2015.

        Baca Juga: Kapal Israel Diserang di Pelabuhan, Inikah Sumpah Iran untuk Balas Dendam Nuklir Natanz?

        "Sejauh yang kami pahami, mitra kami di Teheran telah menyatakan kesiapan mereka untuk segera bergerak ke arah itu" jika Washington menjunjung tinggi kesepakatan itu, Lavrov menambahkan.

        Menlu Lavrov juga mengecam sanksi Uni Eropa terhadap Iran. "Saya berharap kolega Eropa kami memahami bahwa tindakan seperti itu tidak dapat diterima dan merusak pembicaraan kesepakatan itu," kata Lavrov.

        Moskow geram atas sanksi UE

        Pada hari Senin (12/4/2021), UE menambahkan delapan pejabat keamanan Iran, termasuk Kepala Pengawal Revolusi ke daftar hitam pemberlakuan sanksi yang terdiri dari pembekuan aset dan larangan visa atas aksi protes tahun 2019.

        "Jika ada kekurangan koordinasi di UE saat tangan kanan tidak menyadari apa yang dilakukan tangan kiri, itu sangat disayangkan," kata Lavrov.

        "Tetapi jika keputusan ini diambil dengan sengaja di tengah pembicaraan kesepakatan lanjutan di Wina untuk menyelamatkan JCPOA, maka bukan hanya disayangkan - ini adalah kesalahan yang lebih buruk daripada kejahatan."

        "Kami mengutuk setiap upaya untuk merusak proses tersebut," tambahnya.

        Bagaimana tanggapan Iran?

        Zarif mengatakan Iran "tidak memiliki masalah dengan kembali melaksanakan komitmen JCPOA." Dia memperingatkan bahwa "tindakan sabotase" dan sanksi tidak akan memberi Washington keuntungan tambahan dalam menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 yang gagal, yang dihentikan AS pada 2018 di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.

        "Tetapi Amerika harus tahu bahwa baik sanksi maupun tindakan sabotase tidak akan memberi mereka kesempatan negosiasi dan tindakan ini hanya akan membuat situasi lebih sulit bagi mereka," kata diplomat Iran itu dalam konferensi pers bersama dengan Lavrov.

        Kantor berita IRNA Iran melaporkan bahwa Menlu Rusia juga bertemu dengan Presiden Hassan Rouhani. Serangan siber terhadap fasilitas nuklir Natanz juga akan dibahas dalam pertemuan bilateral tersebut. Laporan media di Iran mengaitkan "sabotase" dengan Israel yang melakukan "operasi dunia maya."

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: