Esri Indonesia hari ini mengumumkan pemenang GeoInnovation Challenge, sebuah kompetisi yang bertujuan untuk mengeksplorasi dan mempromosikan terobosan solusi geospasial yang dipercaya akan membantu industri lokal beradaptasi di era pandemi. Penghargaan ini menyoroti vitalitas, kreativitas, dan inovasi yang terjadi di industri teknologi geospasial di Indonesia.
Dengan tema “Geo-enabling data driven decisions in the face of the new normal", Esri Indonesia mengundang para profesional geospasial menampilkan inovasi yang dirancang untuk mengatasi berbagai masalah industri dan mendorong pemulihan ekonomi negara. Tahun ini, kompetisi diikuti oleh berbagai perusahaan dari lebih 15 industri berbeda yang berani mengambil inisiatif, memecahkan masalah, dan menggunakan imajinasi terdepan untuk mendorong inovasi.
Dr. Achmad Istamar, Chief Executive Officer Esri Indonesia mengatakan, pandemi COVID-19 telah mempercepat transformasi digital di berbagai industri. Hal ini dikarenakan para pelaku industri dituntut untuk menemukan cara agar bisnis dapat tetap berjalan di era new normal. Selain menemukan keunggulan kompetitif baru, di era ini perusahaan juga perlu membangun ketahanan atau resiliensi.
Menurutnya kini semakin banyak pimpinan perusahaan yang memahami bahwa mereka perlu kesigapan dalam beradaptasi terhadap kondisi pasar dan permintaan konsumen yang semakin dinamis. Situasi saat ini juga mempercepat adopsi teknologi Industri 4.0 seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan Machine Learning (ML).
“Dan kabar baiknya, perusahaan yang telah mengadopsi teknologi ini telah membuktikan bahwa mereka dapat lebih beradaptasi dalam menghadapi tantangan baru di era new normal,” kata Dr. Achmad.
Esri Indonesia GeoInnovation Challenge mempertegas komitmen kami untuk mendukung klien dan komunitas geospasial agar dapat menavigasi berbagai ketidakpastian bisnis dengan memperbaharui proses bisnis utama mereka menjadi alur kerja yang cerdas dengan dukungan teknologi Geographic Information System (GIS).
Tahun ini, Esri Indonesia memberikan penghargaan kepada sepuluh pemenang yang telah menggunakan solusi yang inovatif untuk membantu mendorong perubahan nyata dan membuat dampak positif pada dunia.
“Selamat kepada para pemenang. Saya sangat bangga, bahwa hasil dari kompetisi ini menjadi bukti keberhasilan komunitas geospasial di Indonesia dalam menciptakan inovasi-inovasi kelas dunia untuk menjawab tantangan era new normal di sektor industri dan komunitas masing-masing,” tutup Dr. Achmad.
Adapun pemenang untuk kategori Geo-Innovation adalah; Juara 1: Pertamina Geothermal Energy, Juara 2: PT Waskita Karya (Persero)Tbk, Juara 3: Ikan Fillet Papua. Dan pemenang lainnya berdasarkan kategori berikut; GeoInnovation Challenge untuk Smart City Industry: Bapelitbang Kota Bontang. GeoInnovation Challenge untuk Architecture, Engineering & Construction (AEC) Industry: Lintas Marga Sedaya. GeoInnovation Challenge untuk Plantation Industry: PT. Perkebunan Nusantara IV. GeoInnovation Challenge untuk Oil & Gas Industry: Saka Energi Indonesia. GeoInnovation Challenge untuk Education Industry: Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Spatial Forward Thinker: Institut Teknologi Bandung. The most favorite poster: Universitas Brawijaya & PT. Perkebunan Nusantara IV.
Prof. Hasanuddin Zainal Abidin, Guru Besar Geodesi, Institut Teknologi Bandung mengatakan, Data dan informasi geospasial memainkan peran kunci dalam era globalisasi saat ini. Faktanya, data dan informasi ini adalah titik awal untuk setiap perencanaan pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, diperlukan data dan informasi spasial maupun non-spasial yang akurat dan terkini mengenai dinamika perubahan bisnis terutama pada saat pandemi ini.
“Saya berharap para pemenang GeoInnovation Challenge dapat membantu menginspirasi banyak bisnis dan komunitas untuk merangkul transformasi digital,” jelas Hasanuddin.
Menurut Budyi Permono, Assistant Manager ICT Planning & Solution, Pertamina Geothermal Energy (PGE), Krisis COVID-19 membawa perubahan pada cara kami berbisnis. PGE berkomitmen untuk selalu memberikan layanan terbaik bagi bangsa dan untuk melakukan ini kita perlu menjaga aset terpenting yaitu para karyawan kita. Penggunaan teknologi GIS telah memungkinkan kami untuk berhasil mempercepat digitalisasi keamanan dan ketahanan perusahaan kami.
“Kami bangga atas penghargaan ini dan kami berharap dapat terus menggunakan teknologi GIS untuk mendorong pertumbuhan bisnis ke depannya,” jelas Budyi.
Hadjar Seti Adji, Direktur Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Sistem PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengatakan, Penghargaan ini akan semakin memperkuat visi perusahaan untuk menjadi salah satu kontraktor utama di Indonesia. Data geospasial ada di mana-mana dan pada saat bersamaan telah merubah persepsi kami tentang apa yang kita ketahui dan apa yang terjadi di lingkungan sekitar kita.
“Kami berharap penghargaan ini dapat menjadi katalis bagi kita untuk terus berinovasi dan menginspirasi bisnis lainnya untuk memulai transformasi digital dan bersama-sama kita dapat mendukung revolusi industri 4.0 di Indonesia,” kata Hadjar.
Sementara, Dirga Daniel, Co-Founder dan GIS Specialist Ikan Fillet Papua, mengatakan, seperti banyak bisnis lainnya, dampak pandemi ini sangat berat bagi kami. Dinamika bisnis perikanan telah mengalami perubahan yang signifikan dan tidak ada pilihan lain selain berinovasi dan mentransformasikan cara kami berbisnis dan kami melakukannya dengan menggunakan teknologi geospasial.
“Kami bangga menjadi pemenang penghargaan karena ini membuktikan bagaimana bisnis seperti kami dapat berinovasi dan menggunakan teknologi geospasial untuk membantu kami merangkul new normal dan mampu bertahan selama masa yang menantang ini,” tutup Dirga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: