Politikus Ferdinand Hutahaean meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mendalami ada atau tidaknya unsur korupsi di balik perjalanan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ke Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Hal tersebut ia ucapkan dalam video berjudul 'Safari Beras Politik Anies Baswedan Patut Diduga Pelanggaran Etika Pejabat Publik. Pecat Anies!' di kanal YouTubenya, seperti dilihat, Rabu (28/4/2021). Baca Juga: Ziarah ke Ponorogo, Anies Baswedan Satu-satunya yang Boleh Tidur di Ndalem Njero
Dalam video tersebut ia menyampaikan beberapa poin terkait perjalanan Anies ke Jatim dan Jateng. "Yang pertama adalah saya menilai bahwa perjalanan ini tidak murni untuk mengamankan suplai beras di DKI Jakarta karena Jakarta tidak pernah kekurangan suplai beras sejak zaman penjajahan," katanya. Baca Juga: Ferdinand: Anies Baswedan dan Pendukungnya Stres Politik
Kemudian yang kedua, ia mengatakan perjalanan tersebut memiliki nuansa politis, pasalnya dilakukan saat jabatan Anies sebagai Gubernur akan berakhir.
"Mengapa tidak dari dulu kalau dia memang punya niat untuk mengamankan suplai beras atau menyediakan beras murah? Jadi ini hanya topeng politik." ujarnya.
Baca Juga: Getaran Terasa Hingga Jakarta, Netizen Heboh, Anies Bagikan Tips Hadapi Gempa
Baca Juga: Anies Baswedan Nggak Bakal Jadi Presiden, di Jakarta Aja Gagal!
Sambung dia, yang ketiga, ia mempertanyakan siapa yang membiayai perjalanan Anies tersebut.
"Apakah pengusaha? Kalau pengusaha, berarti itu adalah gratifikasi. KPK harus bertindak karena itu korupsi," ujarnya.
Menurut dia, jika perjalanan tersebut diambil dari APBD, ia menilai bahwa Anies patut dituduh melanggar etika pejabat negara.
Diketahui sebelumnya, salah satu hal yang disoroti dalam kunjungan Anies ke Jateng adalah saat ia befoto bersama seorang pengusaha beras yang dilatarbelakangi sebuah spanduk bertuliskan 'Joglo Kemenangan Anies Basedan Capres 2024.'
"Kalau memang Anies mau mengelak bahwa itu bukan dia, mestinya pada saat dia sampai di Solo, ada spanduk bertuliskan Joglo Pemenangan Anies Baswedan 2024 itu, harusnya dia minta pada pengusaha itu 'Mas, turunkan dong, saya ke sini dalam rangka perjalanan seorang Gubernur, bukan untuk pencapresan.' Tetapi mengapa Anies membiarkannya? Karena dia menikmati itu, senang dengan itu, bahkan dia berfoto di situ," kata Ferdinand.
"Artinya apa? Dia melakukan rangkaian politik, tidak cuti dan dibiayai oleh APBD. Ini juga korupsi.
"Saya tunggu KPK mengusut pendanaan dan pembiayaan perjalanan ini," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil