Rezim Biden Mulai Tarik Seluruh Pasukan Amerika dari Afghanistan
Penarikan militer Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan secara formal sedang berlangsung. Hal itu diungkapkan oleh Gedung Putih dan beberapa pejabat pertahanan AS.
"Penarikan sedang berlangsung," ujar Deputi Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan di atas pesawat Air Force One.
Baca Juga: Alert! Amerika Desak Semua Warganya Tinggalkan Afghanistan karena...
"Sementara tindakan-tindakan ini pada awalnya akan menghasilkan peningkatan kadar kekuatan, kami tetap berkomitmen untuk menarik semua personel militer AS dari Afghanistan pada 11 September 2020," imbuhnya.
"Niat Presiden jelas, keberangkatan militer AS dari Afghanistan tidak akan terburu-buru. ... itu akan disampaikan dan dilakukan dengan cara yang aman dan bertanggung jawab yang memastikan perlindungan pasukan kami," tambah Jean-Pierre seperti dilansir dari CNN, Jumat (30/4/2021).
Menurut beberapa pejabat pertahanan AS, kurang dari 100 pasukan bersama dengan peralatan militernya telah bergerak, sebagian besar dengan pesawat untuk melaksanakan perintah Presiden Joe Biden untuk memulai proses penarikan selambat-lambatnya 1 Mei.
Sementara itu, seorang pejabat NATO mengatakan bahwa mereka juga mulai menarik pasukan dan berencana keluar dari negara itu dalam beberapa bulan.
Pejabat itu mengatakan mereka tidak akan masuk ke detail operasional, termasuk jumlah pasukan atau jadwal individu setiap negara untuk memastikan keselamatan pasukan mereka dan setiap serangan Taliban selama penarikan akan di respons dengan kuat.
Sebelumnya dilaporkan Pentagon telah mengumpulkan kekuatan perlindungan yang signifikan untuk mengirim pesan yang kuat kepada Taliban bahwa mereka siap merespons jika kelompok militan itu menyerang pasukan AS dalam perjalanan keluar.
Sekitar 650 kekuatan darat lainnya, terutama tentara Rangers, menuju ke Afghanistan dalam beberapa hari mendatang sebagai kekuatan untuk melindungi pasukan AS ketika mereka menarik diri, terutama dari daerah terpencil.
AS juga mengirimkan artileri tentara tambahan dan sistem roket untuk perlindungan. Kapal induk pengangkut pesawat USS Dwight D. Eisenhower akan tetap di Laut Arab Utara untuk melakukan serangan udara melawan Taliban jika diperlukan. Dan Angkatan Udara juga memposisikan beberapa pembom B-52 di wilayah Teluk.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: