Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Cek Fakta! 54 Persen Milenial Perempuan Jabar Cuma Lulus SMP

        Cek Fakta! 54 Persen Milenial Perempuan Jabar Cuma Lulus SMP Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat mencatat  jumlah generasi milenial di Jawa Barat hasil Sensus Penduduk 2020 mencapai 12,65 juta jiwa dan hampir separuhnya adalah perempuan (49,23%). Dari sisi pendidikan, rata-rata lama sekolah perempuan milenial Jawa Barat mencapai 10,11 tahun. Di perkotaan, perempuan milenial yang tamat SMA dan Perguruan Tinggi  sebesar 45,27%, dan sisanya masih tamatan SMP ke bawah (54,73%). 

        Baca Juga: Kepala BPS Sebut Sektor Pertanian Konsisten Tumbuh Positif

        Profil generasi milenial yang disampaikan menunjukkan masih adanya kesenjangan antara perempuan dan laki-laki milenial, serta antara perempuan milenial di perkotaan dan perdesaan. 

        Demikian disampaikan Kepala BPS Jawa Barat, Dyah Anugrah Kuswardani dalam webinar dengan tema “Kiprah Perempuan Milenial dalam Pembangunan,” pada Kamis, (6/5/2021)

        Baca Juga: Meski Negatif, BPS Nilai Pertumbuhan Ekonomi Mulai Membaik

        Dyah mengatakan tingginya angka milenial perempuan Jawa Barat yang hanya lulusan SMP terutama terjadi di pedesaan dikarenakan faktor keterbatasan ekonomi. 

        "Saya pikir milenial itu jauh lebih baik dibandingkan dengan generasi babby bommer sebelumnya, ternyata generasi Milenial pun . Perempuan Milenial di Jawa Barat pendidikannya ternyata mayoritas SMP ke bawah. Terutama di pedesaan. Ini yang menjadi pekerjaan rumah kita bersama," jelasnya.

        Dia menilai orang tua lebih memilih menyekolahkan anak laki-lakinya ke jenjang lebih tinggi dibandingkan perempuan.

        "Kalau orang tua terbatas ekonominya ketika memilih menyekolahkan anak laki-laki atau perempuan maka mereka akan lebih memilih anak laki-lakinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi," ungkapnya.

        Akibatnya, jika dilihat dari ketenagakerjaan milenial perempuan di Jawa Barat banyak terserap di sektor Informal. "Karena pendidikannya rendah maka ketika kita lihat ketenagakerjaannya mereka Milenial lebih banyak terserap di sektor informal," imbunya.

        Meski demikian, kata Dyah, perempuan memiliki potensi karena ketika dilihat lulusan Perguruan Tinggi ternyata lebih banyak perempuan dibandingkan dengan laki-laki. 

        Adapun, Plt Kepala DP3AKB Jabar, Siska Gerfianti menyampaikan program yang dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam pemberdayaan perempuan di Jawa Barat. Program yang digulirkan meliputi Beranda (Ngobrol Bersama Perempuan & Anak Jabar Juara on Podcast), Sekoper Cinta, Kekasih Juara 2.0, Ngabaso, Setangkai, dan Stopan Jabar.

        Program-program ini untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Gender, Indeks Pemberdayaan gender, serta percepatan capaian target SDGs di Jawa Barat.

        "Maka diperlukan upaya untuk meningkatkan pendidikan Milenial perempuan," tegasnya.

        Pada kesempatan yang sama, Dosen Fisip UNPAD Antik Bintari, sekaligus peneliti riset gender menambahkan terkait pemberdayaan perempuan dan kesetaraan pendidikan, dimana isu perempuan merupakan isu lintas sektoral. Terdapat cara untuk memberdayakan perempuan, dan pada urutan pertama adalah menyediakan pendidikan.  

        "Karena pendidikan bagi perempuan merupakan titik awal perubahan kehidupan perempuan yang berdampak pada kemajuan masyarakat yang lebih luas," ujarnya.

        Sedangkan, cara meningkatkan kiprah dan peran perempuan milenial dalam pembangunan, perlu diawali dengan identifikasi potensi, situasi dan persoalan perempuan milenial. 

        Pemerintah dan stakeholders terkait menentukan langkah-langkah serta program pemberdayaan sesuai kebutuhan perempuan.  

        "Bagi perempuan milenial sendiri, terus yakin melangkah menunjukkan pada dunia untuk memberikan kiprah positif dalam pembangunan," pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: