Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kenaikan Harga Minyak Dunia Bebani Biaya Produksi Pertamina

        Kenaikan Harga Minyak Dunia Bebani Biaya Produksi Pertamina Kredit Foto: Antara/Asprilla Dwi Adha
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sikap Pertamina yang belum juga menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) banyak mendapat sorotan. Pasalnya, kebijakan menahan diri atas opsi kenaikan harga tersebut dikhawatirkan justru membebani keuangan PT Pertamina (Persero) dan bahkan membuat BUMN energi tersebut merugi. Terlebih bila dibandingkan dengan operator SPBU swasta yang malah sudah menaikkan harga sejak Maret 2021. Menyikapi kondisi tersebut, Anggota Komisi VII DPR, Kardaya Warnika, menyatakan bahwa tren harga minyak dunia yang terus meningkat akan berpengaruh terhadap tingkat keekonomian PT Pertamina (Persero). “Karena kenaikan harga minyak dunia sudah tentu meningkatkan biaya produksi. Bagaimana pun Pertamina adalah perusahaan persero yang salah satu tujuannya adalah mencari keuntungan. Pertamina punya hitung-hitungan, kalau harga minyak dunia naik, berarti biaya produksi ikut naik. Sebaliknya jika harga minyak dunia turun, ongkos produksi ikut turun,” ujar Kardaya, kepada media, Kamis (27/5).

        Menurut Kardaya, minyak mentah (crude oil) memang menjadi salah satu komponen utama pengadaan BBM. Jika harga minyak mentah meningkat, maka otomatis biaya produksi BBM di dalam negeri juga bakal ikut naik. Begitupun, terkait harga BBM, Kardaya menyerahkan sepenuhnya kepada Pertamina. Menurutnya, meski kenaikan harga minyak dunia berpengaruh terhadap biaya produksi, namun Pertamina tentu memiliki perhitungan tersendiri apakah akan melakukan penyesuaian harga BBM di dalam negeri atau tidak. “Masalahnya apakah Pertamina akan menaikkan (harga) atau tidak? Dalam masalah ini tentunya Pertamina punya pertimbangan tersendiri. Pertimbangan lainnya adalah bahwa sekarang sejumlah kompetitor Pertamina juga sudah menaikkan harga,” tutur Kardaya.

        Sebagaimana diketahui, sejak Maret 2021 harga minyak mentah dunia memang terus melesat. Bahkan pada periode Mei 2021 harga minyak di atas USD 60 per barel. Minyak mentah WTI dijual USD 65 per barel dan Brent USD 68 per barel. Padahal, harga minyak mentah pada Juni tahun lalu masih di bawah USD40 per barel. Karena itu SPBU swasta pun beberapa kali menaikkan harga BBM. Shell misalnya, dua kali menaikkan harga, yaitu awal Maret dan awal April 2021. Dengan kenaikan tersebut, harga BBM Shell jenis Reguler (RON 90) tercatat Rp 10.520 per liter, Super (RON 92) Rp 10.580 per liter, V-Power (RON 95) Rp 11.050 per liter, dan Diesel Rp 10.590 per liter. Harga tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan harga jual BBM Pertamina. Harga Pertalite (RON 90) Rp 7.650 per liter, Pertamax (RON 92) Rp 9.000 per liter, dan Pertamax Turbo (RON 98) Rp 9.850 per liter.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Taufan Sukma
        Editor: Taufan Sukma

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: