Gagal Dipahami Anies, Menkes Jelaskan Indikator Risiko Alat Ukur Kinerja Penanganan Covid-19
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS) meluruskan isu yang berkembang, terkait penggunaan indikator risiko yang dinilai sebagai bagian dari penilaian pusat terhadap kinerja daerah, dalam menangani pandemi Covid.
BGS menjelaskan, indikator risiko ini dibuat berdasarkan pedoman terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Baca Juga: Jakarta Dapat Nilai E, Hati-hati! Mas Anies Sampaikan Pesan Ini untuk Menkes
Data dan angka yang disajikan hanya diperuntukkan bagi analisis internal Kementerian Kesehatan, guna melihat laju penularan dan kesiapan daerah dalam merespon penanganan pandemi Covid. Terutama, pasca-libur lebaran.
DKI Jakarta justru menjadi salah satu daerah dengan cakupan vaksinasi lansia, dan testing paling tinggi di Indonesia.
Karena itu, BGS mengapresiasi kerja keras seluruh pihak di DKI Jakarta, yang telah berkontribusi dalam percepatan program vaksinasi nasional, maupun penanganan pandemi Covid.
"Pandemi Covid membutuhkan peran dan dukungan dari seluruh komponen bangsa Indonesia. Melalui kolaborasi ini, kita optimis masa sulit ini bisa segera dilewati. Dengan modal sosial yang dimiliki Indonesia, program yang telah diluncurkan pemerintah seperti program vaksinasi nasional, penguatan 3M maupun PPKM Mikro diharapkan bisa dilaksanakan beriringan guna memberikan hasil yang maksimal," pungkas BGS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto