Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Bagaimana Nasib Vaksin untuk Anak-Anak?

        Bagaimana Nasib Vaksin untuk Anak-Anak? Kredit Foto: Antara/Teguh Prihatna
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) serta beberapa organisasi terkait lainnya, seperti Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), perihal vaksin yang akan digunakan kepada anak-anak.

        Sampai sejauh ini, vaksin yang digunakan di Indonesia diperuntukkan kepada usia 18 tahun ke atas. Vaksin seperti Sinovac dan AstraZeneca masih belum bisa dipastikan apakah aman untuk digunakan terhadap anak-anak.

        Baca Juga: Kemenkes: Jumlah Vaksin Indonesia Baru Penuhi 21 Persen dari Total Kebutuhan

        "Apakah vaksin itu sudah ada di negara kita atau harus mencari jenis vaksin baru, kita tunggu rekomendasi dari IDAI, ITAGI, dan organisasi lainnya," jelas Nadia dalam diskusi virtual Mengenal Varian Baru Covid-19 dan Efektivitas Vaksin, Senin (31/5/2021).

        Menurut Nadia, jika harus mencari jenis vaksin baru, pemerintah perlu melakukan negosiasi lagi dengan para produsen vaksin. "Belum tentu produsen vaksinnya punya stok," lanjutnya.

        Kemudian, terkait rencana pelaksanaan sekolah tatap muka yang melibatkan anak berusia 17 tahun ke bawah, Nadia mengatakan hal itu merupakan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

        "Vaksin untuk guru dan tenaga pendidikan itu jadi prioritas kita dari April dan sekarang saatnya mengakselerasi agar harus segera divaksin. Bagaimana implementasi pendidikan tatap muka ini bisa dipastikan mencegah penularan baru, ini kebijakan Kementerian Pendidikan," tuturnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: