Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Inisiatif Praktik Berkelanjutan sebagai Komitmen Indonesia Kurangi Emisi GRK

        Inisiatif Praktik Berkelanjutan sebagai Komitmen Indonesia Kurangi Emisi GRK Kredit Foto: Antara/Akbar Tado
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen.

        “Saat ini, kami berada di jalur yang benar dan optimistis untuk mencapai target pengurangan 29 persen. Namun, kami masih berjuang untuk mencapai 41 persen target pengurangan karena kurangnya bantuan internasional seperti keuangan dan teknologi,” tutur Airlangga saat menerima kunjungan President Designate of the United Kingdom untuk Climate Change Conference of the Parties (COP26), seperti dikutip Selasa (1/6/2021).

        Baca Juga: Meski Berfluktuasi, Harga CPO Tetap Berkompetisi

        Lebih lanjut Airlangga mengatakan, Indonesia selalu menjadi pemain global yang berkomitmen dan aktif dalam perlindungan lingkungan dan keanekaragaman hayati. Hal ini untuk menghentikan dampak buruk perubahan iklim dan mengejar program untuk mengentaskan kemiskinan.

        “Indonesia siap memimpin dengan contoh pada isu perubahan iklim. Transparansi, akuntabilitas, ketertelusuran dan skema berbasis penelitian telah menjadi dasar pertanian keberlanjutan,” ujar Airlangga.

        Airlangga menegaskan, Indonesia berada di garis depan dan di jalur yang tepat memenuhi Nationally Determined Contribution (NDC). Selain itu, pemerintah berupaya mencapai target Sustainable Development Goal's (SDGs) untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. 

        Indonesia telah mengadopsi dan melaksanakan beberapa inisiatif tentang praktik keberlanjutan seperti Sistem Jaminan Legalitas Kayu (SVLK), Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), dan Karet Alam Berkelanjutan Platform (SNARPI). Hal ini diakui merupakan inisiatif swasta tetapi dengan dukungan penuh pemerintah.

        “Kami sedang mengerjakan pengembangan sertifikasi lain yang serupa tetapi terintegrasi skema untuk komoditas lain,” tutur Airlangga.

        Pemerintah Indonesia juga menghargai kerja sama yang sedang berlangsung antara Indonesia dan Inggris di bidang Program Penguatan Kelapa Sawit Berkelanjutan di Indonesia (SPOSI). Program ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan produksi minyak sawit berkelanjutan dengan memperkuat kapasitas petani kecil dan meningkatkan penerimaan produk minyak sawit berkelanjutan Indonesia di pasar internasional.

        Pemerintah telah mengeluarkan Keputusan Presiden untuk meningkatkan standar sertifikasi ISPO. Selain itu, pemerintah juga telah menerbitkan Rencana Aksi Nasional Minyak Sawit Berkelanjutan. Airlangga mengaku, Indonesia meminta dukungan pemerintah Inggris dalam melawan kampanye negatif terhadap minyak sawit dan produk turunannya di Eropa.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ellisa Agri Elfadina
        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: