Peluang Pekerjaan Terancam Akibat Kemajuan Teknologi, Kapasitas Pendidikan Perlu Diperbaiki
Kehadiran pandemi semakin mempercepat kemajuan teknologi di era digitalisasi ini. Bahaya penularan virus dalam jarak dekat membuat berbagai aktivitas dilakukan secara jarak jauh dengan memanfaatkan berbagai fitur teknologi.
Tidak hanya itu, pandemi juga memberikan tekanan keuangan pada institusi sehingga semakin menghambat peluang kerja, padahal jumlah pencari kerja Indonesia tinggi sekali.
Baca Juga: 1 Tahun Dunia Pendidikan di Masa Pandemi, Pahamify Gelar Simposium Pendidikan Nasional
"Hampir 3,5 juta pencari kerja baru di pandemi ini. Sehingga betapa sulit tantangan yang dihadapi pemerintah saat ini," ujar Agus dalam seminar virtual bertajuk Pendidikan Indonesia untuk Masa Depan Bangsa dan Kemanusiaan, Rabu (2/6/2021).
Agus menyampaikan, sekitar 8,5 juta potensi pekerjaan akan hilang akibat pemanfaatan teknologi, seperti Artificial Intelligence (AI), sehingga perlu adanya perbaikan struktur dari aspek kapasitas pendidikan untuk menunjang pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
Menurut Agus, kapasitas pendidikan yang tersedia di Indonesia saat ini belum cukup untuk menampung jumlah kebutuhan SDM Indonesia. Agus berharap ada peningkatan jumlah perguruan tinggi sehingga masyarakat memiliki kesempatan yang lebih luas untuk memperoleh jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Agus sendiri lebih merekomendasikan untuk menambah jumlah politeknik agar tercipta entrepeneur baru yang bisa membuka lapangan kerja.
"Kesempatan kerja makin sempit, kita harus menciptakan entrepeneur baru melalui politeknik. Jadi mereka bisa menciptakan lapangan kerja," ujarnya.
Agus menekankan perbaikan kapasitas pendidikan ini sangat penting dilakukan untuk menghindari bencana demografi SDM di masa yang akan datang.
"Struktur tidak akan mengalami perubahan yang signifikan kalau kapasitas tidak diperbaiki," terang Agus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Imamatul Silfia
Editor: Alfi Dinilhaq
Tag Terkait: