Celetuk Dewi PDIP: Jangan Terkecoh Sama Novel Baswedan Si Manusia Picik Ini, Akal Bulus!
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Dewi Tanjung, kembali melemparkan sindiran terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Melalui akun Twitternya, @dtanjung15, ia menilai Novel tengah mengadu domba antara Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dengan Pemerintah Indonesia dan KPK.
Baca Juga: Urusan Lo Tu Apa? Novel 212 Protes Keras Mayjen Dukung Jadi Pangkostrad, Eh Diskak Netizen
"Novel Baswedan mau mengadu domba PGI dengan pemerintahan dan KPK," tulisnya seperti dilihat di Jakarta, Kamis (3/6/2021).
Menurut dia, Novel yang gagal dalam tes wawasan kebangsaan (TWK) berusaha menyalah-nyalahkan orang lain. Tak hanya itu, menurut dia, Novel tengah mencoba untuk mengalihkan isu ke kasus korupsi bansos yang harus lebih dulu diselesaikan.
"Dia yang gagal tes wawasan kebangsaan malah menyalah-nyalahkan orang lain dan bilang ada korupsi bansos trilliunan yang harus diselesaikan,” cuitnya lagi.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan akal-akalan Novel belaka.
"Itu hanya akal bulus si Novel" tegasnya.
Karena itu, ia kemudian mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terkecoh dengan apa yang diucapkan oleh Novel Baswedan.
"Kita jangan mau terkecoh sama manusia picik ini," imbau Dewi Tanjung.
Baca Juga: Diungkap Pengamat LIPI, Begini Keuntungan Pegawai KPK yang Diangkat Jadi ASN
Baca Juga: UOB Hadirkan TMRW untuk Dukung Inklusi Keuangan di Era Ekonomi Digital
Baca Juga: Telkom Percepat Upaya Recovery Kabel Laut SMPCS Biak-Jayapura
Diketahui, Novel Baswedan menjadi salah satu diantara 75 pegawai KPK yang tidak lolos dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang merupakan syarat untuk pegawai KPK dalam alih status pegawai menjadi aparatur sipil negara (ASN).
Adapun Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri membantah sengaja menyingkirkan sejumlah pegawai tertentu, termasuk Novel Baswedan.
Hal tersebut terkait 75 pegawai KPK yang tak lulus TWK sebagai syarat menjadi aparatur sipil negara (ASN).
“Saya agak heran ada kalimat upaya menyingkirkan,” ujar Firli, Selasa kemarin.
Lanjutnya, ia menegaskan bahwa dirinya atau pimpinan KPK tidak sedang melakukan upaya menyingkirkan siapapun.
“Karena tes yang dilakukan, tes wawasan kebangsaan diikuti dengan instrumen yang sama, waktu pekerjaan sama, pertanyaan sama, modul sama,” tegasnya.
“Hasilnya memenuhi syarat 1.271 orang memenuhi syarat, yang nggak memenuhi 75,” ujarnya.
“Hasil akhir ada yang TMS dan MS. Jadi nggak ada upaya menyingkirkan siapapun,” tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil