Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tak memungkiri pengadaan alutsista tidak bersih-bersih amat dari korupsi. Untuk hal itu, kata Prabowo, dirinya datang untuk membenahi.
Pembelian senjata ataupun alat tempur pendukung lainnya kini dicoba supaya dinegoisasikan langsung ke produsen asal.
"Itu yang saya bilang tertibkan, kita mau minimalkan caranya bagaimana ya kita susun sebuah sistem, sistemnya seperti apa. Jadi sekarang saya banyak yang saya lakukan, saya negosiasi langsung dengan produsen sehingga saya ingin tahu harga yang sebenarnya itu berapa sih?" ujar Prabowo saat wawancara di podcast Deddy Corbuzier, Minggu 13 Juni 2021.
Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka
Kata Prabowo, menertibkan pembelanjaan alutsista juga atas instruksi Presiden Jokowi. Ketika dilantik, tak lama Presiden memanggil dirinya untuk menyiapkan masterplan pembelanjaan alutsista hingga 25 tahun ke depan.
Jadi pembelian, tidak lagi diecer setiap tahunnya. Perlu ada rencana jangka panjang, tegas Ketua Umum Partai Gerindra tersebut. Dalam satu kesempatan lain pula, dirinya juga sempat melaporkan kepada Presiden terkait adanya penggelembungan harga atau markup pembelian alutsista.
"Kalau sudah gila-gilaan barang katakanlah X harganya kemudian markup-nya sampai 600 persen, bener tidak? Maaf, mungkin banyak orang yang tidak suka sama saya, saya tidak mau tanda tangan, saya tidak akan loloskan, saya tidak mau," kata Prabowo.
Baca Juga: Ahli Virologi dan Molekuler Biologi: Semua Vaksin Covid-19 Aman dan Sudah Diuji
"Saya lapor ke Presiden. Saya tidak mau Pak, berarti itu kan tanggungjawab saya kepada Bapak Presiden, rakyat, kepada sejarah benar nggak? Takut saya, saya takut dikutuk oleh generasi yang akan (datang)," sambungnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: