Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perkembangan kenaikan kasus corona di sejumlah negara termasuk Indonesia perlu diwaspadai. Menurutnya, kondisi tersebut akan turut memengaruhi kegiatan ekonomi kuartal II pada bulan Juni.
"Kenaikan kasus pada Juni ini harus kita waspadai karena Juni ini adalah bulan terakhir dari triwulan II," kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin (14/6/2021).
Baca Juga: Rakyat Dikejar Pajak Sembako dan Sekolah, Misbakhun: Sri Mulyani Lelah Mencintai Negeri Ini
Menkeu mengungkapkan bahwa terjadi kenaikan jumlah kasus Covid-19 yang cukup tinggi pasca-Lebaran. Ia mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 kini tidak hanya terjadi di luar Pulau Jawa, tetapi juga terjadi di Pulau Jawa.
"Tadinya di luar Pulau Jawa seperti Riau, Aceh, Kepri, dan Kalbar. Sekarang ini polanya sudah naik ke pulau Jawa, yakni Jawa Tengah, DKI Jakarta. Ini yang harus kita waspadai karena akan berpengaruh pada kegiatan ekonomi," tambahnya.
Pemerintah, kata Sri Mulyani, berupaya meningkatkan vaksinasi. Memang, Indonesia sempat mengalami penurunan pada bulan puasa kemarin dan melihat dari sisi jumlah vaksinasi diakselerasi bisa mendekati 1/2 juta atau 1 juta. Untuk itu, semua pihak dimobilisasi untuk jumlah vaksin.
Saat ini, Indonesia memiliki 92 juta vaksin impor meskipun sebagian dalam bentuk bulk. Namun, stoknya sudah di atas 90 juta. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 bisa berada pada zona positif.
Airlangga memproyeksi, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 akan berada di kisaran 7%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Tag Terkait: