Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Viral Bupati Marah-marah ke Staf Risma Berujung Dipolisikan, Mabes Polri Bereaksi Begini

        Viral Bupati Marah-marah ke Staf Risma Berujung Dipolisikan, Mabes Polri Bereaksi Begini Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua DPRD Kabupaten Alor Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Enny Anggrek mengadukan Bupati Alor Amon Djobo ke Bareskrim Polri terkait video viral yang memarahi staf Kementerian Sosial (Kemensos).

        "Tujuan saya ke Mabes Polri hari ini untuk melaporkan video viral yang dilakukan Bapak Bupati Alor Amon Djobo yang telah mempermalukan kami dalam hal ini Ibu Mensos, saya sebagai Ketua DPRD Alor, dan dua staf Kemensos," kata Enny di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (17/6/2021).

        Baca Juga: Pagi Ini, Mensos Tri Rismaharini Resmikan SKA Balai Ciung Wanara Cibinong

        Enny menjelaskan aduan yang disampaikannya terkait video Bupati Alor yang viral sedang memarahi staf Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma, karena membagikan bantuan program keluarga harapan (PKH) melalui partai politik dan dibagikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Alor di wilayah daerah pemilihannya (dapil).

        Menurut dia, Bupati Alor diduga melakukan ujaran kebencian atau penghinaan, pencemaran nama baik, fitnah maupun pernyataan hoaks, dan pengancaman.

        "Makanya, saya hadir ke sini untuk konsultasi ke Mabes Polri terkait masalah yang viral. Ini sangat malu dan kata-katanya sangat jorok, apalagi kita orang NTT pasti semua tahu dengan bahasa makiannya itu sangat memalukan kaum perempuan," kata anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan tersebut.

        Terkait adanya laporan tersebut, Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasinya mengatakan laporan Ketua DPR Kabupaten Alor teradap Bupati Alor Amon Djabo masih dikonsultasikan apakah memenuhi unsur pidana atau tidak.

        "Masih dikonsultasikan. Untuk hasil konsultasi sementara, belum memenuhi unsur-unsur tindak pidana siber. Sehingga masih dikonsultasikan apakah unsur-unsur tindak pidana umumnya terpenuhi. Jadi belum dibuat laporan polisi," ujar Ramadhan.

        Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka

        Baca Juga: Ahli Virologi dan Molekuler Biologi: Semua Vaksin Covid-19 Aman dan Sudah Diuji

        Sebelumnya, Risma mengaku sudah merasakan perlakuan tidak elok dari Bupati Alor, NTT Amon Djobo, sebelum video viral Amon yang memarahi staf Kementerian Sosial dan dirinya beredar luas.

        Risma tidak sekali berada dalam satu acara dengan Bupati Alor Amon Djobo. Ia dua kali hadir dalam satu acara, dan Amon tak menegur juga tak menyapa Risma.

        Baca Juga: PDIP Ambil Langkah Cabut Dukungan, Risma Hormati Keputusan Partai

        "Pernah, aku sengaja datang (dalam satu acara). Sebetulnya sebelum viral. Tapi aku tahu dia marah-marah. Aku sengaja datang, aku mau jelaskan, tapi dia enggak mau ngomong sama aku," kata Risma.

        Risma tak mempersoalkan sikap Bupati Amon Djobo itu. Sebab, mantan Wali Kota Surabaya itu merasa tidak bersalah. Menurutnya, hal yang diurus di Kemensos tidak hanya masalah kebutuhan hajat hidup satu dua orang saja, tapi seluruh warga yang ada di Alor, setelah badai menerjang banyak wilayah di NTT.

        "Pernah aku diajak Pak Menko ke sana, kemudian ada dua acara, ada di Pantar Selatan atau Utara gitu. Pertama ada bupati, tapi beliau tidak menyapa saya dan saya enggak masalah. Acara kedua beliau meninggalkan tempat aku di situ sama Kapolres dan Pak Danrem. Bagiku yang penting warga enggak kelaparan karena itu tugasku," jelas Risma.

        Ketua DPP PDI Perjuangan itu menegaskan bahwa program yang dipersoalkan Bupati Djobo seperti dalam videonya yang viral itu bukanlah PKH, tapi bantuan sosial untuk bencana. Lagi pula, lanjut Risma, PKH disalurkan tidak melalui pemerintah daerah, tapi langsung ke rekening warga penerima manfaat.

        "Kalau bupatinya mau bagikan, itu malah salah," tandasnya.

        Baca Juga: Satu Tahun Jadi Juru Bicara: Ini Bukan tentang Angka

        Baca Juga: Ahli Virologi dan Molekuler Biologi: Semua Vaksin Covid-19 Aman dan Sudah Diuji

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: