Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Duet Jokowi-Prabowo Mencuat, Rocky Gerung: Itu Namanya Menampar Dua Muka

        Duet Jokowi-Prabowo Mencuat, Rocky Gerung: Itu Namanya Menampar Dua Muka Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Akademisi Rocky Gerung blak-blakan menilai keberadaan wacana duet Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terkesan seperti ingin menampar muka kedua tokoh tersebut. Hal tersebut diungkapkan pengamat politik ini dalam video di kanal YouTube Rocky Gerung Official.

        "Itu namanya menampar dua muka. Yang satu tampar muka Pak Jokowi dan yang satu lagi tampar muka Pak Prabowo," jelas Rocky Gerung dikutip GenPI.co, Sabtu (19/6).

        "Padahal posisi Pak Prabowo sekarang sebagai Menteri Pertahanan sudah berada di atas Wakil Presiden, karena dengan jabatan itu dia bisa menunjukkan postur politik," lanjutnya.

        Baca Juga: Bahaya! Kalau Jokowi Nggak Jabat 3 Periode, Bisa Bahaya!

        Rocky Gerung mengungkapkan, bahwa sang pencetus ide tersebut yakni Muhammad Qodari terkesan seperti ingin menekan publik untuk percaya dengan ide duet Jokowi-Prabowo.

        "Qodari itu kan dari (lembaga survei) Indo Barometer, tapi dia nggak bisa pakai barometer. Barometer itu kan alat untuk ukur tekanan udara, ini malah menekan-nekan orang untuk percaya sama ide Jokowi 3 Periode," ungkap Rocky Gerung.

        Tak hanya itu, Rocky Gerung memandang M Qodari itu hanya ingin mencari keuntungan di balik ide duet Jokowi-Prabowo.

        "Ide Jokowi 3 Periode dimanfaatkan Qodari buat cari untung aja. Dengan begitu, dia bisa pasang harga ke oligarki-oligarki yang berternak ke tempat dia," kata Rocky Gerung.

        "Qodari itu dari lembaga survei, tapi malah bikin tim pemenangan Pak Jokowi sama Pak Prabowo. Ini berarti lembaganya itu dibentuk dulu demi suatu kepentingan, baru deh lakukan survei," sambungnya.

        Sementara itu, Rocky Gerung juga memaparkan bahwa elektabilitas dan popularitas Jokowi dan Prabowo akan kalah dengan covid-19. Sebab, hingga saat ini masyarakat masih dipusingkan dengan kondisi pandemi covid-19 yang makin memprihatinkan.

        "Kalau kita survei, mereka (Jokowi dan Prabowo) tuh bakal kalah sama popularitas Covid-19. Sekarang kan elektabilitas dan popularitas Covid-19 menjadi yang paling tinggi," kata Rocky Gerung.

        Hal tersebut makin diperparah dengan asumsi dari WHO yang menyebut jika pemerintah Indonesia tidak bisa menangani covid-19 dengan baik.

        "Padahal WHO itu sudah mengolok-ngolok Indonesia, karena nggak bisa tangani covid-19 dengan baik,” katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: