Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Nah Loh! Prabowo-Puan Maju, Nama Ganjar Malah Muncul Sebagai Lawan

        Nah Loh! Prabowo-Puan Maju, Nama Ganjar Malah Muncul Sebagai Lawan Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Alarm bahaya untuk Prabowo-Puan mulai menyala. Hasil survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menyebut ada tokoh kuat yang bisa menjegal Prabowo-Puan. Survei CPCS dilakukan pada 1-10 Juni 2021, dengan jumlah responden 1.200 orang.

        Responden mewakili seluruh provinsi di Indonesia dan berusia 16-39 tahun. Survei dilakukan melalui sambungan telepon terhadap responden yang dipilih secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019.

        Margin of error survei sebesar 2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.  

        Baca Juga: Baliho Puan Maharani Makin Gencar: Siap Tarung Pilpres dan Jadi Angin Segar!

        Hasil survei ini sudah bisa disimak. Pemilih milenial dan gen Z dikuasai Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil (RK). Sementara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di posisi ketiga. "Capres yang paling diunggulkan pemilih milenial dan gen Z bukan figur Prabowo yang biasanya paling difavoritkan secara umum, tetapi lebih condong ke Ganjar dan Ridwan Kamil," kata Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta SK dalam siaran persnya, di Jakarta.

        Elektabilitas Ganjar bertengger di angka 17,7 persen. Setelah itu ada RK sebesar 16,0 persen.

        Satu strip di bawahnya adalah Prabowo (12,8 persen), Anies Baswedan (7,6 persen), dan Agus Harimurti Yudhoyono (7,3 persen). Ganjar dan RK menikmati dukungan elektabilitas terbesar di antara pemilih milenial dan gen Z dibanding tokoh-tokoh yang lain, termasuk Prabowo. Menurut Okta, tingginya elektabilitas Prabowo selama ini lebih banyak disumbang pemilih generasi yang lebih tua.

        Sementara itu, lanjut dia, perubahan demografi telah terjadi sejak Prabowo pertama kali berlaga pada Pemilu 2009. Setelah itu Prabowo dua kali menjajal sebagai capres pada 2014 dan 2019. Dua-duanya juga kalah. "Makin besarnya pemilih muda pada Pemilu 2024 mendatang patut menjadi pertimbangan partai-partai politik dalam mengusung figur sebagai capres-cawapres," ucapnya. Belakangan mencuat lagi wacana memasangkan kembali Megawati-Prabowo.

        Baca Juga: Baliho Puan Maharani Bertebaran, Tidak Gila Media, tetapi Pengalaman Mumpuni

        Dua nama itu disebut pasangan klasik dari masa Pilpres 2009. Kombinasi yang lebih menarik adalah Prabowo-Puan. Prabowo merepresentasikan golongan tua dan Puan mewakili kalangan muda.

        "Sebagai politisi perempuan, Puan bisa meneruskan gaya kepemimpinan Megawati," kata Okta.

        Tapi ada tokoh kuat lainnya yang membayangi. Bahkan dari hasil survei, tokoh ini bisa menjegal langkah Prabowo-Puan. Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil dan AHY sangat mungkin bisa menjadi tantangan bagi pasangan Prabowo-Puan.

        "Popularitas Ganjar sampai-sampai membuat pihak elite PDIP meradang. PDIP melihatnya sebagai ancaman terhadap rencana duet Prabowo-Puan yang didukung koalisi PDIP-Gerindra," tambah Okta..

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: