Anak Buah Prabowo Bikin Geger, Usul Jokowi 3 Periode ke Orang Istana, KSP Bersuara: Halu!
Tenaga Ahli Utama Kantor Saf Presiden (KSP) Ade Irfan Pulungan, merespons ucapan Politisi Partai Gerindra Arief Poyuono yang mengaku dirinya telah mengusulkan perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo menjadi tiga periode kepada orang Istana berinisial L, P, dan M.
Namun sayangnya, Pouyono enggan membeberkan identitas orang Istana tersebut, ia hanya menyebut ketiga sosok tersebut sebagai The Three Musketeers Istana. Baca Juga: Kondisi Lagi Gak Baik-Baik! Eks Petinggi Gerindra Desak Jokowi Perpanjang Masa Jabatan Presiden
Terkait itu, KSP menyebut bahwa anak buah Prabowo Subianto tersebut tengah berimajinasi dengan memunculkan tokoh seperti dalam sebuah film. Baca Juga: Asyik, Kini Giliran Dua Kader Gerindra Dapat Jatah Komisaris dan Direktur BUMN
"Tanyakan saja sama Poyu, kalau saya tidak paham. Mungkin saja dia lagi berhalunisasi atau bermajinasi, memunculkan tokoh seperti ingin membuat skenario film drama," katanya, seperti dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (24/6/2021).
Menurut dia, pernyataan tersebut hanya membuat gaduh, pasalnnya, bahwa saat ini pemerintah tengah fokus menangani pandemi Covid-19.
"Pak Jokowi kan sudah tegas dan jelas sekali mengatakan berkali-kali untuk jabatan presiden tiga periode tidak punya keinginan dan niat, karena konstitusi mengatakan jabatan hanya dua perode. Saat ini negara sangat fokus untuk penanganan Covid-19," pungkasnya.
Sebelumnya, Arief Poyuono, mengulkan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperpanjang masa jabatannya hingga beberapa tahun kedepan.
Baca Juga: Teriak-Teriak Jokowi 3 Periode, Nah Kan! Qodari Kena Omel: Sesat Sendiri Aja...
Hal tersebut ia katakan dalam video berdurasi 8 menit 25 detik. Awalnya ia menjelaskan bahwa hari ini Indonesia tengah mengalami kondisi yang genting karena virus Covid-19.
Menurutnya, pandemi Covid-19 ini sangat berpengaruh bagi kehidupan ekonomi dan politik Tanah Air. Karena itu, ia mengatakan harus ada perubahan politik dengan dua cara.
Yang pertama adalah, amandemen UUD 1945 mengubah masa jabatan presiden menjadi 3 kali. Kemudian, yang kedua, Jokowi mengeluarkan dekrit Presiden.
"Kita tidak tahu kapan Covid-9 ini berakhir, tahun 2024 ini sangat dekat bisa saja masa jabatan Jokowi ditambah 3 tahun lagi. Atau masa jabatan anggota DPR juga bertambah. Kan bisa? dalam keadaan darurat?" ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan jika agenda Pilpres tetap dilakukan pada 2024 mendatang akan menimbulkan peningkatan Covid-19.
"Duit bisa untuk menyelamatkan rakyat karena terdampak Covid-19. Untuk nangani Covid-19," ucapnya.
Bahkan, ia juga mengurai fakta bahwa dalam situasi iniKepala daerah malah lebih rajin melakukan pencitraan demi mendapatkan tiket Capres 2024 mendatang.
"Faktanya saat ini banyak Gubernur lebih rajin pencitraan mau jadi presiden. Akhirnya rakyatnya kelelaran, penanganan Covid-19 keleleran, baik di Jawa Barat, Jawa Timur, Jakarta," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil