Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jalan Panjang Vaksinasi Covid-19: Indonesia Berjuang Merdeka dari Pandemi

        Jalan Panjang Vaksinasi Covid-19: Indonesia Berjuang Merdeka dari Pandemi Kredit Foto: Antara/Wahyu Putro A
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Senin, 2 Maret 2020, untuk pertama kalinya Presiden Jokowi mengumumkan dua nama warga negara Indonesia (WNI) terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka adalah Sita Tyasutami (31 tahun) dan Maria Darmaningsih (64 tahun).

        Sejak saat itu, Indonesia bersama dunia terus berjibaku dengan pandemi Covid-19 hingga waktu yang belum dapat dipastikan kapan akan berakhir. Ibarat bola salju, kasus Covid-19 di Indonesia terus membesar dari sebelumnya hanya 2 menjadi 2.178.272 kasus per Rabu, 30 Juni 2021. Baca Juga: Segera Dimulai, BPOM Kasih Lampu Hijau Vaksinasi Covid-19 Anak Usia 12-17 Tahun

        Dari seluruh jumlah tersebut, sebanyak 1.880.413 orang yang berhasil sembuh dari virus corona. Namun, ada yang tak boleh dilupa bahwa 58.491 nyawa masyarakat Indonesia hilang akibat infeksi Covid-19. Cita-cita Indonesia, merdeka dari Covid-19 pada 17 Agustus 2021. Baca Juga: Hendak Vaksinasi Covid-19, Perhatikan Hal Ini Dulu Yuk

        "Target kita adalah pada 17 Agustus yang akan datang kita harus betul-betul terbebas dari Covid-19. Artinya, Covid-19 betul-betul pada posisi yang dapat dikendalikan," tegas Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo, pada  14 Februari 2021 lalu.

        Berbagai upaya terus dilakukan untuk mengeluarkan Indonesia dari pandemi Covid-19. Ragam racikan kebijakan terus disesuaikan hingga tercipta macam-macam istilah, mulai dari pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga yang sekarang ini diterapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan mikro (PPKM). 

        Tak lupa juga, disiplin protokol kesehatan terus digaungkan. Hal sederhana, namun sulit untuk diterapkan jika tak punya kesadaran diri bahwa ada nyawa yang harus dilindungi. Apakah semua itu sudah cukup? Belum.

        Indonesia harus berjuang menciptakan kekebalan komunal (herd immunity) melalui vaksinasi untuk bisa keluar dari pandemi Covid-19. Yang artinya, 70% dari total penduduk Indonesia atau 181,5 juta penduduk telah mendapat vaksinasi Covid-19. Presiden Jokowi bahkan menyebut, vaksinasi adalah game changer, kunci yang sangat menentukan untuk memulihkan kembali keadaan dan aktivitas masyarakat tanpa khawatir akan paparan virus Covid-19

        "Pengendalian pandemi terutama melalui vaksinasi adalah game changer, adalah kunci yang sangat menentukan agar masyarakat bisa bekerja kembali, anak-anak kita bisa belajar di sekolah lagi, dan agar kita bisa kembali beribadah dengan tenang, dan juga agar perekonomian nasional kita bisa segera bangkit," pungkas Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan pada 15 Januari 2021 lalu. 

        Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Jokowi tak lama setelah ia menerima vaksinasi Covid-19 pertama kalinya di Indonesia pada Rabu, 13 Januari 2021 lalu. Jokowi menerima vaksin jeis CoronaVac, vaksin kolaborasi antara Sinovac dan Bio Farma. Hal itu menjadi langkah awal bagi Indonesia untuk melakukan program vaksinasi. 

        Dengan mempertimbangkan banyak hal, pelaksanaan program vaksinasi dilakukan secara bertahap dengan membaginya berdasarkan kelompok-kelompok yang menjadi prioritas. Mereka yang berada di garda terdepan dalam penanganan Covid-19 menjadi kelompok pertama yang diprioritaskan menerima vaksinasi, mulai dari dokter, perawat, dan petugas medis lainnya.

        Beberapa kelompok prioritas lainnya seperti orang yang bekerja di bidang pelayanan publik, aparatur negara, dan masyarakat umum. Kelompok masyarakat lansia pun tak luput dari daftar prioritas penerima vaksin. Sebab, lansia menjadi kelompok paling rentan terhadap penyakit akibat Covid-19. Khusus untuk kelompok lansia, vaksinasi mulai dilakukan pada 8 Februari 2021, termasuk di Jakarta. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, pernah mengungkapkan bahwa 48,3% kematian akibat Covid-19 berasal dari kelompok lansia.

        "Lansia merupakan kelompok rentan, karena kekebalan tubuhnya pun menurun seiring bertambahnya usia. Dan ketika terjadi infeksi Covid-19, akan semakin parah dengan adanya penyakit penyerta atau komorbid," ungkap Wiku beberapa waktu lalu.

        Setelah lansia, vaksinasi pun ditargetkan untuk kelompok lainnya. Tujuannya sama, memperluas jangkauan vaksinasi, menciptakan kekebalan kelompok, dan mengendalikan pandemi Covid-19. Kelompok orang dengan usia produktif pun mulai menjalani vaksinasi. 

        Saat ini, vaksinasi sudah dilakukan bagi mereka yang berusia di atas 18 tahun. Yang terbaru, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah memberikan lampu hijau untuk vaksinasi Covid1-19 bagi anak berusia 12 hingga 17 tahun.

        "Kita juga bersyukur BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau EUA untuk vaksin Sinovac yang dinyatakan aman digunakan untuk anak usia 12-17 tahun sehingga vaksinasi untuk anak-anak usia tersebut bisa segera dimulai," tegas Jokowi merespons kabar akan dimulainya vaksinasi anak usia 12 hingga 17 tahun.

        Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono, mengungkapkan bahwa pemerintah butuh setidaknya 58 juta dosis vaksin Covid-19 untuk program vaksinasi anak usia 12 hingga 17 tahun. Untuk itu, pemerintah saat ini tengah melakukan komunikasi multilateral dengan Covax/Gavi untuk memastikan ketersediaan vaksin sehingga tidak mengganggu target program vaksinasi sebesar 181 juta.

        "Kita sudah mendapatkan komunikasi multilateral dengan Covax/Gavi, sehingga berbagai bantuan dari Australia dan Jepang sehingga kita bisa mencukupi kebutuhan 58 juta suntikan tersebut," katanya.

        Sampai dengan Rabu, 30 Juni 2021, program vaksinasi di Indonesia sudah mencapai 23,54% dari total target sebanyak 181.554.465 vaksinasi. Satgas mencatat, tak kurang dari 42.744.641 vaksinasi sudah dilakukan di Indonesia. Jumlah tersebut meliputi 29.279.142 vaksinasi dosis pertama dan 13.465.499 vaksinasi dosis kedua. 

        Jumlah yang masih jauh dari target. Oleh karena itu, dibutuhkan sikap kooperatif dan kerja sama dari masyarakat untuk aktif dalam program vaksinasi. Tidak perlu lagi merasa ragu terhadap vaksinasi karena itu menjadi ikhtiar bagi Indonesia untuk merdeka dari pandemi Covid-19.

        "Saya tekankan, untuk masyarakat tidak ragu mengikuti proses vaksinasi, karena peran satu orang sangat berarti membentuk kekebalan secara bertahap," ungkap Wiku menegaskan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Lestari Ningsih
        Editor: Lestari Ningsih

        Bagikan Artikel: