Sejak namanya dijagokan sebagai capes oleh PDIP Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Utara, Puan Maharani terlihat jadi makin gesit. Ketua DPR itu jadi rajin melakukan kunjungan kerja ke berbagai tempat. Mungkinkah Puan berupaya mendongrak elektabilitasnya?
Di tengah keterbatasan gerak akibat lonjakan kasus Corona yang mengkhawatirkan, Puan masih tetap melakukan sejumlah kegiatan di luar parlemen. Terbaru, putri Megawati Soekarno Putri ini berkunjung ke Mabes TNI, Jakarta Pusat, Selasa (29/6). Di tengah hujan deras dan angin kencang, Puan ketemuan dengan para perwira siswa dari Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) yang sudah menunggu.
Baca Juga: Tegas Banget! Ketua DPR Puan Maharani Serukan Perang: Cepat Perangi Ini!
Puan didampingi KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa. Salah satu sosok yang paling dijagokan sebagai Panglima TNI ke depan.
Tak cuma ke Seskoad, sehari sebelumnya, Puan juga ke Lembang, Bandung Barat. Di sana, ia menemui perwira siswa Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Udara atau Seskau. Selain memberikan pembekalan soal ancaman serangan siber, Puan juga nanam pohon dengan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Selain di Jakarta dan Bandung, eks Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan ini, juga rajin ke daerah-daerah yang lebih jauh. Termasuk masuk ke Jawa Tengah yang diketahui, daerah kekuasaan Ganjar Pranowo, Gubernur Jateng yang juga pesaingnya dari internal PDIP untuk merebut tiket capres.
Salah satunya, kunjungan Puan ke Solo pada 12 Juni lalu. Di sana, Puan ditemani putra Presiden Jokowi yang juga Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Selain ke Solo, politisi Banteng ini juga datang ke Boyolali, Sukoharjo dan Klaten.
Lebih jauh lagi, Puan juga ke Sulawesi Utara pada awal Juni, yaitu tanggal 5. Terbang menggunakan private jet, putri almarhum Taufiq Kiemas ini juga main-main ke hutan mangrove. Ia rela menempuh medan yang berat dan panjang menemui masyarakat di beberapa pulau di Sulut, seperti Pulau Paniki, Pulau Lihaga hingga Pantai Peel.
“Bertemu saudara-saudara kita di pulau-pulau tersebut dan mendengarkan keluh-kesah, kebutuhan dan kebahagiaan mereka,” kata Puan ketika itu.
Dan yang terpenting, Puan juga ditemui banyak kepala daerah di Sulut. Mulai dari Bupati hingga Wali Kota. Hasilnya, dukungan dari level DPC yang bermuara ke DPD Sulut agar Puan maju di Pilpres 2024 mendatang mengalir deras. Dukungan itu kemudian diputuskan dalam rapat kerja daerah (Rakerda) pada Senin (28/6) lalu.
“Hanya satu suara, yaitu nama Puan Maharani,” ungkap Ketua DPD PDI-P Sulawesi Utara, Olly Dondokambey kepada wartawan.
Dengan adanya dukungan dari Sulut, maka tercatat sudah 3 DPD PDIP yang mendukung Puan untuk nyapres di Pemilu 2024. Yakni, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Utara.
Politisi PDIP, Ruhut Sitompul tidak menampik, saat ini di internal Banteng, Puan jadi primadona. Banyak kader dan pengurus yang memang mengharapkan Puan bertarung di Pilpres 2024.
“Aku rasa bagus itu, karena kalau bicara partai, memang semua maunya Mbak Puan. Tinggal nanti, kita lihat lah. Kan kita lempar nanti ke masyarakat, dicarikan, siapa kita punya partner pasangannya,” kata Ruhut ketika dikonfirmasi, tadi malam.
Namun, Ruhut membantah jika ada rencana DPP PDIP melakukan deklarasi dukungan secara terbuka untuk Puan dalam waktu dekat.
“Enggak, kalau sekarang ibu masih suruh bekerja aja dulu, untuk rakyat. Untuk itu (deklarasi) nanti. Belum waktunya diomongin,” terangnya.
Eks politisi Demokrat ini membantah, saat ini di PDIP terdapat kubu-kubuan terkait peta dukungan untuk Pilpres 2024. Ada yang bilang 3 kubu, ada juga bahkan sampai 5 kubu. Mulai dari kubu Jokowi, Puan, Prananda, Budi Gunawan hingga Ganjar Pranowo.
“PDI Perjuangan beda sama partai lain. Kita semua tegak lurus sama bu Mega. Apa kata bu Mega, itu yang kita laksanakan,” tegasnya.
Analis politik Hendri Satrio membenarkan adanya peningkatan intensitas gerakan Puan akhir-akhir ini. “Nampaknya dia mulai bergerak, tapi sayang terhambat karena Covid aja. Kita berharap, prokes harus diperketat, jangan sampai kegesitan Mbak Puan belakangan ini bikin terpapar Covid-19,” kata Hensat, sapaan karibnya, tadi malam.
Pendiri lembaga survei Kedai KOPI ini menghitung, popularitas hingga elektabilitas Puan bakal merangkak naik seiring dengan derasnya dukungan dari bawah.
“Kalau popularitas pasti akan naik, karena deklarasi dukungan itu pasti akan memblow-up nama Puan. Kalau elektabilitas enggak signifikan. Pada saat sudah resmi diputuskan oleh PDIP baru naik signifikan itu. Jika PDIP kompak dan langsung diumumkan, elektabilitas Puan bisa langsung naik 24 persen itu,” tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Alfi Dinilhaq