Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Amerika Panik saat Tahu China Bangun Ratusan Wadah Rudal Balistik Nuklir

        Amerika Panik saat Tahu China Bangun Ratusan Wadah Rudal Balistik Nuklir Kredit Foto: Reuters/Thomas Peter
        Warta Ekonomi, Washington -

        Amerika Serikat (AS) pada Kamis (1/7/2021) menyebut ekspansi cepat rudal balistik antarbenua (ICBM) China "mengkhawatirkan," ketika Beijing meningkatkan kemampuan militernya.

        Sebuah laporan yang diterbitkan di Washington Post pada Rabu (30/6/2021) mengatakan China sedang membangun lebih dari 100 silo baru untuk ICBM di gurun dekat kota barat laut Yumen.

        Baca Juga: Gak Bisa Bohong! Satelit Tampilkan China Bangun Lebih dari 100 Wadah untuk Rudal Nuklir

        Artikel tersebut diambil dari citra satelit komersial yang diperoleh oleh analis di James Martin Center for Nonproliferation Studies di Monterey, California.

        Apa yang AS katakan tentang build-up?

        Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam jumpa pers mengatakan, "Peningkatannya, ini mengkhawatirkan."

        "Ini menimbulkan pertanyaan tentang niat China. Dan bagi kami itu memperkuat pentingnya mengejar langkah-langkah praktis untuk mengurangi risiko nuklir," lanjutnya.

        Juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan pembangunan senjata China yang cepat "menjadi lebih sulit untuk disembunyikan."

        Sebuah laporan yang dirilis oleh Stockholm Peace Research Institute (SIPRI) pada Juni menemukan bahwa China memiliki 350 hulu ledak cadangan atau pensiun pada awal 2021, meningkat 30 hulu ledak dibandingkan tahun lalu.

        SIPRI mengatakan Beijing secara signifikan memodernisasi dan memperluas persenjataan nuklirnya.

        AS menanggapi pidato Xi Jinping yang menantang

        Price juga menanggapi pernyataan menantang baru-baru ini dari Presiden China Xi Jinping. Xi mengatakan pada hari Kamis dalam sebuah upacara di Beijing yang menandai peringatan 100 tahun Partai Komunis China (PKC) bahwa "era China yang dibantai dan ditindas telah hilang selamanya."

        Price mengatakan pemerintahan Biden telah "mencatat" pidato tersebut "tetapi kami tidak akan mengomentari secara spesifik."

        Jinping mengatakan selama pidato utama bahwa "rakyat China tidak akan pernah membiarkan pasukan asing menggertak, menindas, atau memperbudak kami."

        AS telah sering mengkritik perlakuan China terhadap minoritas Muslim Uyghur dan pengesahan undang-undang keamanan nasional yang memungkinkan Beijing menindak para pembangkang di Hong Kong. Washington juga mengecam keras tindakan militer Beijing baru-baru ini terhadap Taiwan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: