Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gonta-Ganti Istilah Pembatasan Warga, Maunya Apa Sih Pak Luhut?

        Gonta-Ganti Istilah Pembatasan Warga, Maunya Apa Sih Pak Luhut? Kredit Foto: Instagram/Luhut Binsar Pandjaitan
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Koordinator PPKM Darurat Jawa Bali Luhut Panjaitan menyebut naiknya kasus COVID 19 dan menyusul tersebarnya kasus corona varian Delta karena warga tak disiplin.

        Hal itu menjawab pertanyaan Deddy Corbuzier terkait gonta-gantinya istilah dalam penerapan pembatasan di masyarakat dari PSBB, PPKM Mikro-Makro hingga yang terakhir PPKM Darurat.

        "Sebenarnya, kalau kita semua disiplin, jalan tuh. Masalahnya, saya lihat kita nggak disiplin. Kita suka masih berkicau dengan pikiran-pikiran kita sendiri, 'Ini kurang keras, ini keras, ini harus begini'. Saya kan tentara, saya lama di Kopassus, 21 tahun. Kita dalam teori-teori itu tuh ada kita bagaimana lindung tinjau, tahu musuh kita dari sini dari sini. Ini kan kita nggak tahu musuh kita dari mana," kata Luhut.

        Ia membantah kalau ada anggapan bahwa Presiden Jokowi hanya mementingkan aspek ekonomi ketimbang kesehatan rakyatnya.

        "Jadi, kalau orang bilang Presiden kenapa hanya bicara ekonomi, bukan. Presiden tuh bicara bukan ekonominya, tapi rakyatnya itu lho! rakyat-rakyat kecil itu kalau terjadi berlama-lama, ini yang paling menderita rakyat kecil," ujar Luhut.

        "Ekonomi rakyat kecil, tapi orang selalu kaitkan tidak berani membuat keputusan. Tidak. Presiden tuh minta kita bicara, supaya, berimbang, ekuilibriumnya di mana. Itu ndak mudah memang. Mudah ngomongnya sih, ndak," imbuhnya.

        Sementara itu, dengan kondisi yang serba sulit ini, ada kehadiran sosok pemimpin/intelektual yang tak bertanggungjawab dalam menyampaikan argumennya serta tak memberikan contoh yang baik bagi masyarakat di tengah pagebluk.

        "Konsistensi kita kurang. Banyak intelektual-intelektual yang mungkin bisa sebagai pemimpin tidak memberikan contoh yang baik. Anda sebagai pemimpin, Anda harus loyal kepada sistem, loyal kepada jabatan yang kau lakukan. Kalau kau tidak memberikan contoh yang baik, lha, anak buahmu, rakyatmu gimana," ujar Luhut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: