Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ya Allah Bikin Lemes, Anak Buah Jokowi Bawa Kabar Tak Sedap, Masyarakat... Jangan Panik!

        Ya Allah Bikin Lemes, Anak Buah Jokowi Bawa Kabar Tak Sedap, Masyarakat... Jangan Panik! Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Keuangan Pemerintahan Presiden Jokowi, Sri Mulyani membawa kabar kurang sedap. Bahkan, ia mengimbau masyarakat untuk tidak panik terkait lonjakan kasus penularan Covid-19, termasuk kepada pelaku ekonomi  baik dalam pemerintahan maupun swasta.

        Ia mengungkapkan tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi sangat mungkin terjadi apabila lonjakan kasus Covid-19 terus berlanjut. Baca Juga: Ramalan Ekonomi Indonesia 2021 Ala Rizal Ramli Bikin Penasaran, Seperti...

        Menenurut dia, dalam skenario yang berat, pertumbuhan ekonomi diproyeksi hanya bisa mencapai level maksimal 3,7 persen sepanjang 2021 ini.

        Ia mengatakan, kondisi tersebut kemungkinan akan dihadapi Indonesia jika penyebaran Covid-19 terus memuncak hingga lebih dari pekan kedua Juli 2021. Baca Juga: Ramalan Sering Meleset, Bu Sri Mulyani Diocehin Rizal Ramli: Kalau Ngibul, Jangan Keterlaluan

        Kemudian, diikuti juga dengan perpanjangan pembatasan sosial atau PPKM hingga pekan ketiga Agustus 2021.

        “Dalam situasi ini, laju perekonomian relatif lebih lambat,” beber dalam webinar yang digelar Bisnis Indonesia, pekan lalu.

        Baca Juga: Ramalan Sering Meleset, Bu Sri Mulyani Diocehin Rizal Ramli: Kalau Ngibul, Jangan Keterlaluan

        Lanjutnya, ia mengatakan laju pemulihan diyakini akan terjadi pada kuartak keempat tahun 2021. 

        Sambungnya, adapun dalam skenario ringan, laju kasus harian tidak boleh terus memuncak hingga pekan kedua bulan ini.

        “Dalam skenario moderat, pertumbuhan ekonomi tahunan bisa mencapai level 4,5 persen,” jelasnya.

        Sementara itu, pemerintah sendiri mematok pertumbuhan ekonomi pada tahun ini antara rentang 4,5 persen hingga 5,3 persen. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Vicky Fadil

        Bagikan Artikel: