Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Ibu Negara Buka-bukaan Jelaskan Kronologi Presiden Haiti Dibunuh

        Ibu Negara Buka-bukaan Jelaskan Kronologi Presiden Haiti Dibunuh Kredit Foto: Getty Images/AFP/Valerie Baeriswyl
        Warta Ekonomi, Port-au-Prince -

        Ibu negara Haiti, Martine Moise membuat pernyataan ke publik setelah menjadi sasaran penembakan oleh kelompok pembunuh di kediamannya. Dalam sebuah audio yang diunggah ke aku Twitter pada Sabtu (10/7/2021), Martine Moise mengungkap tragedi penembakan yang membunuh suaminya, Presiden Jovenel Moise.

        "Dalam sekejap mata, tentara bayaran berlari ke rumah saya dan membunuh suami saya," kata Martine Moise, dilansir CNN, Senin (12/7/2021).

        Baca Juga: Terungkap Presiden Haiti Lebih Dulu Disiksa Baru Didor hingga Tewas

        Martine Moise mengaku mengetahui siapa saja yang menjadi musuh presiden. Menurutnya, para musuh itu mengirim sekelompok tentara bayaran untuk membunuh presiden di kediamannya. Namun Martine Moise tidak menjelaskan lebih lanjut siapa musuh-musuh presiden tersebut.

        "Kami tahu siapa yang diperangi Presiden. Mereka mengirim sekelompok tentara bayaran untuk membunuh Presiden di dalam rumahnya saat dia bersama keluarganya, karena dia berjuang untuk jalan yang lebih baik, air, listrik, referendum dan pemilihan umum yang akan datang pada akhir tahun," ujar Martine Moise.

        Martine Moise memperingatkan bahwa ada tentara bayaran lain yang ingin membunuh impian presiden. Mereka ingin membunuh visi presiden dan membunuh ide presiden untuk negara. Martine Moise mendorong para pendukung presiden agar tidak membiarkan hal itu terjadi.

        "Saya bertekad untuk berdiri teguh karena perjuangan yang dia pimpin bukanlah pertempurannya sendiri, tetapi itu adalah pertempuran untuk bangsa, kita harus terus berjuang," kata Martine Moise.

        Menteri Komunikasi Haiti, Frantz Exantus mengkonfirmasi kepada CNN bahwa audio tersebut adalah suara Martine Moise. Menurut Reuters, sejumlah pejabat lain termasuk Menteri Kebudayaan dan Komunikasi, Haiti Pradel Henriquez, juga telah mengkonfirmasi bahwa audio itu adalah suara Martine Moise.  

        Martine Moise terluka dalam insiden penembakan itu. Dia langsung diterbangkan ke Miami untuk mendapatkan perawaran lebih lanjut. Ibu negara Haiti dalam kondisi kritis namun cukup stabil.

        Beberapa hari setelah serangan tersebut, Haiti mengajukan beberapa permintaan bantuan asing untuk keamanan di negara itu dan penyelidikan atas kematian Moise. Sebuah unit khusus dari kepolisian Kolombia tiba di Haiti pada Sabtu untuk membantu penyelidikan.

        Polisi Nasional Kolombia mengkonfirmasi kepada CNN bahwa  direktur Badan Intelijen Nasional Kolombia dan direktur Divisi Intelijen polisi berada di Haiti. Mereka datang bersama dengan personel dari Interpol yang ditugaskan di kepolisian Kolombia.

        Pejabat Kolombia sebelumnya mengatakan bahwa, setidaknya 13 pensiunan anggota Angkatan Darat Kolombia melakukan perjalanan ke Haiti dalam beberapa bulan terakhir. Mereka diyakini terlibat dalam pembunuhan itu, serta melukai Martine Moise.

        Presiden Moise mengalami penyiksaan sebelum dibunuh oleh sekelompok pembunuh yang diduga orang asing. Menurut pihak berwenang Haiti, Moise disiksa di kamar tidurnya.

        Salah satu hakim yang terlibat dalam penyelidikan, Carl Henry Destin mengatakan kepada surat kabar Le Nouveliste, putri Moise melarikan diri. Sementara putra dan staf Moise dibungkam secara paksa. Destin mengatakan, berdasarkan laporan otopsi, Moise mengalami patah tulang di lengan dan kaki kanannya.

        Dilansir Anadolu Agency, Minggu (11/7/2021), Kepala Kepolisian Nasional Haiti, Leon Charles mengatakan, kelompok yang membunuh Moise terdiri dari dua orang berkewarganegaraan Amerika dan 26 orang berkewarganegaraan Kolombia. Para pejabat mengatakan sebelumnya bahwa empat tersangka telah tewas dalam baki tembak dengan polisi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: